Sumber :
- REUTERS/Gonazlo Fuentes
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, memperingatkan, negaranya bisa saja menjadi target serangan bom kimia atau bom biologi dari kelompok teror.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Valls dalam perdebatan di parlemen untuk mengatur perpanjangan waktu darurat negara setelah terjadi serangan di Paris, pekan lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Valls dalam perdebatan di parlemen untuk mengatur perpanjangan waktu darurat negara setelah terjadi serangan di Paris, pekan lalu.
Baca Juga :
Pelaku Serangan Paris Dijatuhi Hukuman Hari Ini
Kepolisian Belgia melakukan penyergapan pada 7 rumah di sekitar Brussels. Ketujuh properti ini diduga terkait dengan tersangka penyerang Paris, Bilal Hadfi dan Salah Abdeslam. Hingga saat ini, belum jelas apakah tersangka masih hidup atau sudah tewas dalam penyerbuan di Paris, Rabu, 18 November 2015.
Karena situasi teror yang masih terus membayangi itu, maka Valls menganggap perpanjangan masa darurat negara hingga 3 bulan ke depan sebagai pilihan paling ideal.
Sementara itu, Kepala Badan Polisi Eropa, Europol, mengatakan, serangan lebih lanjut juga mungkin terjadi di negara lain di wilayah Eropa.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Europol, Rob Wainwright, saat berpidato di hadapan Parlemen Eropa di Brussels menjelang pertemuan darurat Menteri Dalam Negeri Uni Eropa yang akan diadakan pada Jumat, 20 November 2015.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepolisian Belgia melakukan penyergapan pada 7 rumah di sekitar Brussels. Ketujuh properti ini diduga terkait dengan tersangka penyerang Paris, Bilal Hadfi dan Salah Abdeslam. Hingga saat ini, belum jelas apakah tersangka masih hidup atau sudah tewas dalam penyerbuan di Paris, Rabu, 18 November 2015.