Kelompok Bersenjata Serang Hotel Mewah di Mali

Sandera Mali
Sumber :
  • REUTERS/Adama Diarra

VIVA.co.id - Sebuah kelompok bersenjata dilaporkan melepaskan tembakan di sebuah hotel mewah di Ibu Kota Mali, Bamako, pada hari ini, Jumat 20 November 2015. Mereka menebar teror di Hotel Radisson dan diduga telah menewaskan tiga orang. 

Pangkalan PBB di Mali Diserang Roket Militan

Laman International Business Times (IBT), Jumat, 20 November 2015 melansir kelompok tersebut juga menyandera sekitar 170 tamu yang menginap di hotel itu. Sebagian besar tamu merupakan warga asing dari negara-negara barat. 

Menurut laporan radio Prancis, RFI, terdapat tiga pelaku yang tiba dengan menggunakan kendaraan diplomatik dan mulai melepaskan tembakan di taman hotel sebelum masuk ke gedung hotel. Tetapi, laporan lain menyebut jumlah pelaku mencapai 10 orang. Begitu masuk dan menyerbu gedung hotel, mereka meneriakkan kalimat "Tuhan Maha Besar". 

Tiga Kelompok Militan Akui Dalangi Serangan Hotel di Mali

Berdasarkan informasi dari situs berita Jeune Afrique, terdapat beberapa orang penjaga keamanan, klien dan karyawan yang diduga terbunuh akibat tembakan tersebut. 

Media melaporkan, serangan terjadi di lantai tujuh Hotel Blu Radisson yang memiliki kapasitas 190 kamar dan menampung tamu asing. Kantor berita Tiongkok, Xinhua menyebut beberapa warga Tiongkok kini tengah disandera di sana.

27 Korban Tewas di Hotel Mewah Mali Asal Empat Negara

"Kelompok jihadis tengah menembak di koridor hotel," ujar sumber media tersebut. 

Juru bicara untuk kelompok hotel Carlson Rezidor mengatakan kepada stasiun berita NBC News, pria bersenjata itu menyandera sekitar 170 orang di hotel. 

"Mereka menawan sekitar 140 tamu dan 30 karyawan. Jadi, saat ini hotel terkunci. Tidak ada kemungkinan orang luar untuk masuk ke dalam atau sebaliknya," ujar jubir tersebut. 

Manajemen hotel tengah berupaya memperoleh nama dan kebangsaan para sandera yang menginap di hotel tersebut. 

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Mali membenarkan adanya serangan itu. Mereka juga meminta semua warga Negeri Abang Sam di Bamako untuk mencari perlindungan. Warga juga diminta untuk segera menghubungi keluarga mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya