Temui PM Najib, Obama Minta Anwar Ibrahim Dibebaskan

Anwar Ibrahim (ka) bersama istri Wan Azizah (ki)
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dilaporkan melakukan pendekatan kepada Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, ketika keduanya bertemu di sela KTT APEC pada tanggal 20 November lalu di Manila.

PM Najib Sebut Keragaman Jadi Kekuatan ASEAN

Saat itu, Obama dilaporkan meminta kepada Najib agar mantan pemimpin kelompok oposisi dibebaskan dari penjara. 

Laman Malaysia Kini, Senin, 23 November 2015, memuat tulisan opini yang ditulis oleh mantan Duta Besar AS untuk Malaysia, John R. Malott, yang mengutip permintaan Obama tersebut didasari atas alasan kemanusiaan, sebab kesehatan Anwar kian memburuk.
Kemlu: 3 WNI yang Sempat Diculik di Sabah Selamat

Selain itu, Negeri Abang Sam juga berpendapat, persidangan yang dilalui Anwar cacat secara hukum dan dituding bermotifkan politik. 
Alasan Tenaga Kerja Konstruksi RI di Malaysia Digaji Rendah

Anwar merupakan tahanan politik. Tetapi, berdasarkan informasi yang dia terima permintaan Obama itu ditepis Najib. Menurut Najib, Obama harus mengikuti aturan hukum yang berlaku di Malaysia.

Jawaban Najib itu, dinilai Malott sangat ironis. Sebab, pemimpin koalisi Barisan Nasional itu ingin berlindung di balik sistem hukum Negeri Jiran. 

Mengetahui permintaan itu, anggota parlemen Malaysia yang juga puteri Anwar, Nurul Izzah, mengaku senang dan menghargai terhadap permintaan Obama. Permintaan tersebut, kata Nurul, menunjukkan kepada publik bahwa Ayahnya merupakan pihak yang tak bersalah. 

"Dia memang harus dibebaskan. Bukan saja karena alasan kesehatan, tetapi karena memang tidak bersalah," ujar Nurul yang ditemui VIVA.co.id pada Senin, 23 November 2015 di salah satu hotel di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. 

Nurul mengatakan, saat ini ayahnya sedang mengalami sakit yang cukup serius pada bagian bahu kanan dan butuh segera dioperasi. Dia khawatir, tekanan politik saat ini justru akan membuat kondisi ayahnya kian memburuk. 


"Pemerintah Malaysia akan meneruskan permintaan Obama karena memang itu adalah suatu permintaan yang benar. Penahanan terhadap ayah saya bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Saya juga senang, karena Obama mengkritik korupsi dan sistem peradilan di Malaysia memang memiliki kesalahan," kata Nurul. 

Anwar Ibrahim dibui selama lima tahun pada awal tahun ini, karena terbukti melakukan sodomi terhadap mantan asistennya. Vonis dibacakan oleh Pengadilan Tertinggi Malaysia pada awal Februari lalu. 

Keputusan tersebut sudah diduga Anwar. Sebab pemerintah menganggapnya sebagai ancaman, khususnya usai pada pemilihan umum tahun 2013 lalu, kelompok oposisi berhasil meraih kenaikan suara yang signifikan. Menurut Anwar, cara terbaik untuk menghadapi pembangkang di negara otoriter yakni dengan memenjarakan atau menembak mereka. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya