Kursi Pesawatnya Ditanam Bom, Wanita Ini Tewas Seketika

Maria Ivleva
Sumber :
  • DAILYMAIL

VIVA.co.id - Tim penyidik jatuhnya pesawat penumpang Rusia Metrojet 9268 perlahan-lahan berhasil menguak tragedi burung besi yang terjadi pada akhir Oktober lalu itu.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Menurut mereka, bom yang menjadi biang keladi jatuhnya pesawat ditaruh di kursi penumpang nomor 31A atau 30A. 

Laman Dailymail, Senin, 23 November 2015 melansir, penumpang yang duduk di kursi 31A diketahui bernama Maria Ivleva dan berusia 15 tahun. Sedangkan penumpang yang duduk di kursi depannya, 30A dilaporkan bernama Nadezhda Bashakova. 
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Berdasarkan analisa tim penyidik, kemungkinan besar, penumpang yang duduk di depan dan belakang kursi yang telah dipasangi bom itu tewas seketika saat bom meledak. Terlebih kekuatan bom tersebut setara dengan satu kilo zat peledak TNT. 
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

Laporan media Rusia, LifeNews, titik ledakan ditemukan zat kimia dan hasil tes forensik yang dilakukan terhadap pesawat Airbus A321. Salah satu teori yang kuat dan muncul yakni bom ditempatkan di bawah kursi di lokasi biasanya ditempatkan jaket pelampung. 

Zona ledakan bom mencapai enam baris tempat duduk di depannya dan meninggalkan sebuah lubang besar di bagian ekor pesawat, sehingga menyebabkan pesawat jatuh dari langit di ketinggian 31 ribu kaki. 

"Tim penyidik dan ahli rahasia berhasil menemukan lokasi tempat duduk di mana para teroris menanam bom yang menghancurkan pesawat Airbus A321," ujar LifeNews

Saat meledak, menurut laporan media itu, terasa dampaknya secara langsung hingga ke tempat duduk baris ke-27. Kemudian, api dari ledakan itu muncul kembali ke belakang dan mengenai hingga kursi di baris ke-32. 

"Para ahli yang mencoba beberapa bagian dan tubuh, menyadari orang yang duduk di dekat kursi yang ditanam bom, sudah pasti tewas seketika," kata mereka. 

Kursi di sekitar 30A dan 31A, kemungkinan besar diduduki oleh turis Rusia yang tengah berlibur ke Sharm El Sheikh. Belum ada laporan orang yang duduk di kursi sekitarnya merupakan pelaku bom bunuh diri. Mereka terlihat sebagai korban yang tak berdosa di antara 224 penumpang yang tewas itu. 

Sementara itu, sisa penumpang lainnya yang menderita di tengah kepanikan, jatuh dari ketinggian 31 ribu kaki.

Berdasarkan data dari informasi penumpang, Nadezhda Bashakova, berasal dari area Volkhov di Saint Petersburg. Dia berangkat ke Mesir bersama puterinya, Margarita Simanova yang duduk di kursi 30B.

Sebelum tewas, Ibu dan anak itu merupakan pelancong berpengalaman. Tahun lalu, dia telah berkunjung ke Goa, namun kemudian harus tewas saat ingin kembali dari Mesir tahun ini. 

Sedangkan Maria Ivleva juga berasal dari Saint Petersburg berkunjung ke Mesir dengan Ibunda, Marina Ivleva. Marina diketahui duduk di samping Maria yakni 31B. 

Pesawat Airbus A321 itu diketahui menghilang dari radar 23 menit usai meninggalkan area Sharm el-Sheikh untuk menuju ke Saint Petersburg. Semula, baik Rusia dan Mesir membantah jatuhnya pesawat akibat disebabkan oleh bom. 

Tetapi, usai melalui proses penyelidikan selama satu bulan lebih, tim penyidik semakin menemukan bukti, burung besi tersebut jatuh akibat tindakan teroris.

Salah satu bukti yang mendukung kesimpulan itu yakni adanya suara ledakan yang terekam di kotak hitam data penerbangan pesawat. Dengan adanya suara itu, langsung membuat dugaan lain soal jatuhnya pesawat ditepis. (ase)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya