Jet Rusia Ditembak Jatuh, Satu Pilot Ditemukan Selamat

Jet tempur Rusia
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
DPR: Jangan Tutup Sekolah Hanya karena Permintaan Turki
- Salah satu dari dua pilot jet tempur Rusia Su-24 yang berhasil melontarkan diri usai, ditemukan dalam keadaan selamat. Menurut informasi yang disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Prancis, Alexandre Orlov pilot itu telah dijemput oleh militer Suriah dan dibawa ke pangkalan militer Rusia di negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad itu. 

Sekolah Pribadi Bandung Akui Simpan Buku Fetullah Gulen
Dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 25 November 2015, satu pilot lainnya tidak berhasil menyelamatkan diri dan tewas akibat ditembak oleh kelompok ekstrimis yang berperang melawan Assad. 

Erdogan Keluarkan Dekrit, Sipil Kuasai Militer Turki
"Pilot lainnya terluka ketika melakukan pendaratan dengan menggunakan parasut dan terbunuh ketika hampir mendekati permukaan tanah. Sementara, pilot yang ini berhasil kabur. Menurut informasi terbaru, dia telah dijemput oleh militer Suriah dan segera kembali ke pangkalan udara Rusia," kata Orlov ketika diwawancarai radio Europe 1. 

Sebelumnya, kelompok militan Turkmen mengklaim telah membunuh kedua pilot jet tempur itu ketika mereka tengah menggunakan parasut untuk mendarat. Bahkan, kelompok yang berafiliasi dengan Militer Pembebasan Suriah, Brigade ke-10, mengaku menyimpan jenazah pilot jet tempur Rusia yang tewas. 

Jet tempur Sukhoi Su-24 ditembak jatuh oleh pesawat F-16 Turki karena dituding telah melanggar teritori Turki. Dalam surat yang ditulis oleh Wakil Tetap Turki untuk PBB, Halit Cevik, ke Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dan 15 anggota Dewan Keamanan, menjelaskan, mereka sudah memperingatkan sebanyak 10 kali selama lima menit agar mengubah arah penerbangannya. 

"Kedua pesawat mengabaikan peringatan ini. Mereka berada di ketinggian 19 ribu kaki dan melanggar zona udara Turki serta masuk hingga ke area 1.15 mil selama 17 detik pada pukul 09:24:05," tulis Cevik di dalam dokumen yang bocor dan diunggah oleh situs Wikileaks itu. 
Setelah diperingatkan, satu pesawat memilih meninggalkan wilayah udara Turki. Sedangkan pesawat kedua tidak bergeming, sehingga ditembak oleh F-16. 

Pemerintah Turki beranggapan, apa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan aturan peperangan yang diberlakukan pada tahun 2012 di saat situasi di Suriah kian memburuk. 

Klaim itu dibantah mentah-mentah oleh Rusia. Jenderal Staf Rusia, mengatakan justru berdasarkan radar udara di pangkalan Hmeymim, jet tempur Turki yang sesungguhnya telah melanggar zona udara Suriah ketika menembak Sukhoi. 

Sementara, Presiden Rusia, Vladimir Putin menganggap serangan Turki merupakan bentuk pengkhianatan. Putin menyebut akan ada konsekuensi terhadap hubungan bilateral kedua negara. 

Sejauh ini, konsekuensi yang sudah terasa yakni komunikasi di bidang pertahanan kedua negara diputus. Kemudian, Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan, adanya kemungkinan pembatalan beberapa proyek bersama akibat insiden itu. Selain itu, Badan Pariwisata Rusia, Rostourism, merekomendasikan untuk menghentikan penjualan paket perjalanan ke Turki.

Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan usai kejadian penembakan jet Sukhoi itu, operasi militer Rusia di Suriah tetap akan berlanjut. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya