Sumber :
VIVA.co.id
- Kelompok al Qaeda di Yaman mengancam pemerintah Saudi. Ancaman disampaikan setelah Saudi berencana melakukan eksekusi massal pada tahanannya, termasuk anggota al Qaeda.
Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), adalah salah satu kelompok militan yang terkenal bertangan dingin. Melalui pernyataannya, kelompok ini memperingatkan Saudi agar menimbang kembali rencana mereka untuk melakukan eksekusi massal tahanan Saudi. Mereka berjanji akan melakukan serangan jika Saudi melanjutkan niatnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Jet Tempur Suriah Ditembak Jatuh Dekat Aleppo
Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), adalah salah satu kelompok militan yang terkenal bertangan dingin. Melalui pernyataannya, kelompok ini memperingatkan Saudi agar menimbang kembali rencana mereka untuk melakukan eksekusi massal tahanan Saudi. Mereka berjanji akan melakukan serangan jika Saudi melanjutkan niatnya.
"Kami berjanji atas nama Tuhan, darah kami akan banjir sebelum darah tahanan, dan darah murni mereka tak akan mengering sebelum kami menumpahkan darah tentara Saudi. Kami tak akan menikmati hidup hingga kami memenggal leher mereka," tulis kelompok tersebut melalui pernyataan yang mereka sampaikan di Twitter pada Selasa, 1 Desember 2015.
Dikutip dari Channel News Asia, media lokal Saudi melaporkan, pekan lalu pihak berwenang Saudi merencanakan akan melakukan eksekusi pada lebih dari 50 tahanan yang didakwa melakukan kejahatan terorisme.
Beberapa tahun terakhir pemerintah Saudi menghadapi kebangkitan kelompok militan. Menurut amnesti internasional, sepanjang tahun ini sebanyak 151 orang, telah dieksekusi oleh pemerintah Saudi. Sebagian diantara mereka adalah orang asing. Tak semua terkait dengan kelompok militan, karena ada juga yang terkait dengan kejahatan narkotika.
Saudi pernah melakukan eksekusi massal pada 1979, ketika sekelompok militan Muslim menyerang Masjidil Haram di Mekah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami berjanji atas nama Tuhan, darah kami akan banjir sebelum darah tahanan, dan darah murni mereka tak akan mengering sebelum kami menumpahkan darah tentara Saudi. Kami tak akan menikmati hidup hingga kami memenggal leher mereka," tulis kelompok tersebut melalui pernyataan yang mereka sampaikan di Twitter pada Selasa, 1 Desember 2015.
