Pendukung Maduro Kalah Telak di Pemilu Venezuela

Pemilu Venezuela
Sumber :
  • REUTERS/Nacho Doce.
VIVA.co.id
Gara-gara Minyak Anjlok, Negara Ini Terancam Bangkrut
- Oposisi pemerintah Venezuela memborong kursi parlemen di Majelis Nasional. Ini adalah kemenangan besar pertama mereka setelah 16 tahun.

Rusia-Venezuela Bahas Kerja Sama Minyak

Dikutip dari
Oposisi Venezuela Tolak 'Darurat Ekonomi' Maduro
BBC, Senin, 7 Desember 2015, lima jam setelah pemungutan suara berakhir, Dewan Pemilihan Nasional mengumumkan oposisi berhasil menyabet 99 kursi. Maduro dan pendukungnya baru meraup 46 kursi. Sisa 22 kursi yang diperebutkan sudah tak akan mampu mendongkrak perolehan kursi bagi Maduro dan pendukungnya. 


Pengumuman mengejutkan itu membuat emosi warga Venezuela terluapkan. Pendukung partai oposisi merayakan kemenangan mereka dengan memasang kembang api di Caracas, ibu kota Venezuela. Warga memadati jalan-jalan di Caracas dengan kendaraannya, membunyikan klakson, dan mengibarkan bendera Venezuela.


Presiden Venezuela Nicolas Maduro  mengakui kekalahan suaranya dalam pemilu. Ia menganggap hal ini adalah sesuatu yang merugikannya. Menurut presiden dengan ciri khas kumis lebat itu, hasil pemilu akan menjadi perang ekonomi terhadap pemerintahannya.


Sementara itu, aliansi dari oposisi sangat yakin bisa memenangkan sisa suara dan akhirnya menumbangkan pemerintahan Venezuela yang selama ini dikuasai kaum sosialis.


"Hasilnya seperti yang kita harapkan, Venezuela telah menang dan hasil ini tidak dapat diubah," tulis Henrique Capriles, seorang tokoh oposisi terkemuka di Demokrat Unity Roundtable dan mantan penantang presiden Maduro. Capriles menuliskan kebangaannya melalui akun Twitternya.


Pihak oposisi menuduh PSUV atas kesalahan mengatur perekonomian negara dan menyia-nyiakan kekayaan minyak negara itu serta menuduh pemerintah meningkatkan otoritarianisme.


Namun, sebagian pengamat mengatakan, di bawah sistem presidensial, Partai Venezuela Sosialis Bersatu (PSUV) akan tetap menjadi kekuatan yang kuat karena masih mengendalikan banyak kota. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya