Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Hari ini, tahun 1987, gerakan Intifada dimulai. Gerakan ini menjadi perlawanan abadi rakyat Jalur Gaza.
Gerakan ini dimulai sehari setelah sebuah truk Israel menabrak sebuah mobil mini bus yang mengangkut pekerja Palestina dari Jabalya, sebuah distrik di Gaza. Tabrakan itu menewaskan empat orang, dan sepuluh lainnya luka-luka. Warga Palestina yang berada di Jalur Gaza melihat insiden tersebut sebagai tindakan yang disengaja sebagai aksi balas dendam atas tewasnya seorang Yahudi di Gaza beberapa hari sebelumnya.
Tahun 1967, setelah enam hari peperangan, Israel menyiapkan administrasi militer di wilayah-wilayah pendudukan dan secara permanen mencaplok Yerusalem Timur di Tepi Barat. Dengan dukungan dari pemerintah Israel, pemukim Israel pindah ke wilayah-wilayah pendudukan, merebut tanah Arab. Pada Desember tahun 1987, 2.200 pemukim Yahudi bersenjata menduduki 40 persen dari Jalur Gaza, sementara 650.000 orang Palestina yang miskin ramai menempati 60 persen sisa wilayah. Kondisi ini membuat Jalur Gaza yang kecil menjadi wilayah paling padat penduduk di dunia.
Desember 1987, warga Palestina yang putus asa dengan penderitaan mereka mulai melakukan perlawanan. Pemberontakan dari masyarakat akar rumput meledak melalui gerakan Intifada. Di bawah kendali Komando Nasional Palestina, yang berhubungan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Menggunakan batu, ribuan pemuda Palestina melakukan perlawanan. Gerakan ini dengan cepat meluas ke seluruh wilayah Palestina. Warga Palestina kelas menengah atas, dan kelompok perempuan juga ikut bergabung dengan kelompok militan untuk melakukan serangan, memboikot, dan perlawanan lain untuk memenangkan pemerintahan sendiri.
Sampai sekarang, 28 tahun setelah gerakan Intifada pertama kali meledak, gerakan ini tak pernah surut. Aksi pelemparan batu pada tentara Israel, meski sudah mereda, masih tetap terjadi. Perjuangan menuju negara Palestina mulai mendapat titik terang setelah beberapa negara Eropa mengakui negara Palestina. Tanggal 1 Oktober 2015, untuk pertama kalinya, bendera Palestina dikibarkan di markas PBB. Namun perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak tanahnya dari Israel sepertinya masih jauh dari harapan. (ren)
Halaman Selanjutnya
Tahun 1967, setelah enam hari peperangan, Israel menyiapkan administrasi militer di wilayah-wilayah pendudukan dan secara permanen mencaplok Yerusalem Timur di Tepi Barat. Dengan dukungan dari pemerintah Israel, pemukim Israel pindah ke wilayah-wilayah pendudukan, merebut tanah Arab. Pada Desember tahun 1987, 2.200 pemukim Yahudi bersenjata menduduki 40 persen dari Jalur Gaza, sementara 650.000 orang Palestina yang miskin ramai menempati 60 persen sisa wilayah. Kondisi ini membuat Jalur Gaza yang kecil menjadi wilayah paling padat penduduk di dunia.