Turki Tuding Rusia Lakukan Pembersihan Etnis

aksi protes anti rusia di turki
Sumber :
  • REUTERS/Murad Sezer

VIVA.co.id - Jika sebelumnya Rusia menganggap Turki bekerjasama dengan kelompok militan di Suriah, kali ini Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, menganggap Rusia melakukan kampanye 'pembersihan etnis' di Suriah dan memperkuat jaringan kelompok jihad Islam.

"Rusia mencoba melakukan pembersihan etnis di Latakia Utara untuk mengusir semua warga Turki dan populasi Sunni yang tidak memiliki hubungan baik dengan rezim pemerintah Suriah," kata Davutoglu, seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis, 10 Desember 2015.

Ia menambahkan, Rusia ingin membersihkan wilayah Suriah dari 'elemen' yang tidak diinginkan untuk menjamin keamanan udara dan pangkalan angkatan laut di Suriah.

"Mereka ingin melakukan pengusiran etnis di daerah itu sehingga rezim pemerintah dan pangkalan Rusia di Latakia serta Tartus bisa terlindungi. Mereka tidak ingin melihat adanya populasi warga Arab Sunni atau Turki. Itu tujuan mereka," ucap dia.

Diberitakan oleh Times of Israel, Davutoglu menyatakan bahwa negaranya siap untuk bekerja sama dengan Rusia demi mencegah terulangnya kembali insiden 24 November kemarin, yaitu ketika otoritas Turki menembak jatuh jet tempur Su-24 milik Rusia dengan alasan melanggar batas wilayah negara Turki.

Erdogan Mengaku Tak Sabar Bertemu Putin

Rusia yang marah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Turki. Sementara Rusia bersikeras, pesawat mereka masih berada di area udara Suriah.

Hingga saat ini Rusia dan Turki tetap bersitegang. Kedua negara bersikukuh pada pendapatnya. Kotak hitam pesawat yang sudah ditemukan diharap bisa membongkar apa yang sesungguhnya terjadi saat itu. Rusia sudah meminta ahli dari Inggris untuk ikut meneliti isi rekaman tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan Ke Kremlin, Buka Hubungan Baru dengan Rusia

Erdogan menyebut Putin sebagai "teman."

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016