- thedailybeast.com
VIVA.co.id - Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS ternyata mempunyai 'orang dalam' di Suriah. Hal itu yang membuat militan ISIS begitu mudah membuat paspor palsu.
Dilansir Reuters, Sabtu 12 Desember 2015, juru bicara Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS membeberkan laporan yang menyebutkan bahwa ISIS memiliki akses ke mesin cetak dan paspor kosong milik pemerintah Suriah.
Hal itu menyebabkan peningkatan adanya laporan-laporan paspor palsu. Di samping itu, muncul kekhawatiran mengenai pencurian identitas seseorang oleh anggota ISIS mengingat mereka memiliki akses ke data biografi dan sidik jari warga Suriah.
Kabarnya, laporan itu pertama kali dikeluarkan oleh lembaga Investigasi Keamanan Dalam Negeri yang juga memperingatkan kemungkinan pengiriman dokumen palsu dari Suriah ke AS.
"Sudah 17 bulan berlalu sejak Raqqa dan Deir ez-Zour jatuh ke tangan ISIS. Sangat mungkin jika anggota ISIS menggunakan paspor palsu untuk memasuki AS," kata sang jubir dalam sebuah keterangan tertulis.
Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, menyebut pihaknya saat ini tengah mendalami kemungkinan benar atau tidaknya laporan tersebut.
"Kami sudah melihat laporan itu, mereka mungkin benar memiliki kemampuan itu," kata Kirby. (one)