Gratiskan Siswa Kelaparan, Karyawan Kantin Dipecat

Sekolah di Belgia Kembali Aktif
Sumber :
  • REUTERS/Francois Lenoir

VIVA.co.id - Seorang pekerja kantin di sekolah menengah di Idaho, Amerika Serikat, dipecat karena memberi makan seorang siswa yang kelaparan.

Dalene Bowden mengatakan, seorang siswa di Irving Middle School tak memiliki uang untuk membeli makan siang seharga US$1,70. Alih-alih mendapat pujian, Bowden malah dipecat atas perbuatannya itu. Pengawas sekolah merumahkan Bowden pada 15 Desember, lalu memecatnya pada 20 Desember 2015.

Tebakan Beruang Putih 'Peramal' Soal Trump Benar

Menurut Bowden, ia menawarkan untuk membayarkan harga makan siang yang diberikannya pada seorang gadis kecil berusia 12 tahun, namun atasan Bowden membantah cerita tersebut.

"Ini sangat menghancurkan hati saya. Dan saya menjadi tertuduh. Apa yang bisa anda lakukan ketika seorang anak mengatakan ia kelaparan, dan ia tak punya uang untuk membeli makanan? Maka saya berikan nampan dan makanan untuknya," kata Bowden pada media Idaho, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis, 24 Desember 2015.

Namun menurut media setempat, pihak berwenang memecat Bowden karena alasan pencurian dan laporan transaksi yang tak akurat. Kepala polisi Douglas Howell menyebut itu sebagai persoalan personal, namun tak memberikan komentar lebih jauh.

Namun ratusan orang mendukung Bowden. Sebuah petisi digalang untuk mendukung sikap Bowden. Hingga Rabu, 23 Desember 2015, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 38.000 orang.

"Kebijakan di ruang makan atau kantin harusnya memprioritaskan kebaikan dan meyakinkan, bahwa seorang anak bisa menerima nutrisi yang cukup sehingga mereka siap untuk belajar," kata Raushelle Guzman, salah seorang pendukung petisi. Ia meminta pemerintah daerah mengijinkan Bowden untuk tetap bekerja.

Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump.

Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump

Amerika Serikat sedang mengalami degradasi moral.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2016