- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id - Pemilik tambang gipsum memilih bunuh diri saat petugas terus berusaha menyelamatkan pekerjanya. Belum jelas apa motivasi pemilik hingga ia memutuskan lompat hingga tewas.
Tambang gipsum milik Ma Congbong yang berlokasi di Provinsi Shandong runtuh pada Jumat, 25 Desember 2015. Belasan pekerja tambang terjebak dalam reruntuhan. Satu orang dikabarkan tewas, dan empat orang pertama berhasil diselamatkan. Hingga saat ini petugas terus berupaya mengeluarkan sejumlah korban yang masih terjebak dalam reruntuhan.
Ma Congbo, presiden perusahaan Yurong yang memiliki tambang itu, melompat ke dalam tambang. Belum jelas mengapa Ma nekat mengakhiri nyawanya. Namun akhir-akhir ini, pemerintah China bersikap keras pada pemilik tambang yang tak mematuhi peraturan terkait.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab runtuhnya tambang gipsum milik Ma tersebut. Operasi penyelamatan yang dilakukan telah melibatkan lebih dari 700 orang petugas.
"Tim penyelamat telah mengebor reruntuhan untuk membuat lubang supaya tetap bisa mengakses beberapa pekerja yang terperangkap, petugas juga sudah mencoba untuk mengirimkan makanan dan air," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Senin, 28 Desember 2015.
Perusahaan tambang di China sering kali mengabaikan keselamatan pekerja. Mereka hanya mengeruk keuntungan, namun tak memedulikan keselamatan pekerjanya.
Pekan lalu, tanah galian di Provinsi Shenzhen runtuh hingga menghancurkan 33 bangunan dan menutup area seluas 380.000 kilo meter persegi. Tanah yang longsor tersebut adalah tanah galian yang terus ditimbun selama lebih dari dua tahun.