Sumber :
- REUTERS/Benoit Tessier
VIVA.co.id
- Polisi Belgia menangkap dua orang tersangka teroris. Keduanya diduga akan melakukan serangan di Brussels, tepat pada malam pergantian tahun.
Serangan tersebut direncanakan akan dilakukan pada Minggu dan Senin di provinsi Flemish Brabant dan Liege, Brussels.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Serangan tersebut direncanakan akan dilakukan pada Minggu dan Senin di provinsi Flemish Brabant dan Liege, Brussels.
Dari hasil penyerbuan terhadap rumah kedua tersangka, polisi Belgia menyita sejumlah pakaian militer dan komputer. Namun, tak ada senapan atau bahan peledak.
Belgia terus meningkatkan pengawasan sejak terjadi serangan pada 13 November lalu di Paris, Prancis. Beberapa tersangka pelaku terorisme diduga berdiam di Belgia.
Namun, Jaksa menegaskan, penangkapan mereka tak ada hubungannya dengan serangan teror yang terjadi di Paris. Salah satu tersangka yang ditangkap diduga sebagai pemimpin dan perekrut jaringan teroris.
Menurut kantor berita Belgia,
RTBF,
dan dikutip oleh
BBC
, Selasa, 29 Desember 2015, tersangka dituduh akan melakukan beberapa serangan terhadap beberapa target di kota Brussels.
Bulan November, setelah serangan Paris, Brussels sempat ditutup selama empat hari. Mereka juga meliburkan kampus, sekolah, dan sistem lalu lintas metro.
Apalagi, salah satu terduga utama dalam serangan Paris, Abdelhamid Abaaoud, adalah warga negara Belgia yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk ambil bagian dalam peperangan.
Polisi Belgia masih mencari Salah Abdeslam, seorang warga Prancis yang lahir di Brussels, dan memiliki kaitan dengan serangan di Prancis. Adik Abdeslam, Brahim, adalah salah seorang pelaku ledakan bunuh diri di Paris.
Belgia terus berjuang untuk memerangi kelompok Islam militan selama beberapa tahun terakhir. Dibanding negara Eropa lainnya, Belgia adalah negara Eropa dengan warga yang terbanyak melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dari hasil penyerbuan terhadap rumah kedua tersangka, polisi Belgia menyita sejumlah pakaian militer dan komputer. Namun, tak ada senapan atau bahan peledak.
