- Reuters
VIVA.co.id - Dua belas marinir AS hilang setelah dua helikopter militer bertabrakan di Hawaii, Amerika Serikat. Tabrakan tersebut terjadi pekan lalu.
Pernyataan hilangnya 12 marinir di sekitar Kepulauan Oahu itu disampaikan oleh juru bicara militer AS pada Kamis 21 Januari 2016. Menurut penjelasannya, penjaga pantai memohon bantuan untuk mencari 12 marinir yang hilang tersebut pada Selasa 19 Januari, setelah lima hari tim SAR menyisir hingga 40.000 mil dari jarak pantai.
Diberitakan oleh Reuters, Jumat 22 Januari, sejak Rabu 20 Januari, Angkatan Laut AS secara resmi telah menganggap mereka meninggal. Seluruh keluarga juga telah dihubungi secara personal. Mereka yang menjadi korban berusia antara 21-41 tahun.
Menurut penjelasan penjaga pantai, dua pesawat helikopter jenis CH-53E milik 1st Marine Aircraft Wing dari Pangkalan Udara Korps Marinir di Kaneohe Bay sedang melakukan misi pelatihan rutin ketika mereka dilaporkan mengalami tabrakan, beberapa saat menjelang tengah malam, pada 14 Januari 2016. Pencarian korban terhalang oleh badai.
Helikopter penjaga pantai yang membantu pencarian mengaku menemukan puing-puing di perairan di Haleiwa, sebelah selatan pantai Oahu. Namun mereka mengatakan tak menemukan seorang pun. Puing-puing tersebut membentang sepanjang lebih dari 11 km dari pantai.
Menurut penjaga pantai, mereka tak menerima panggilan bahaya dari kedua pesawat yang bertabrakan tersebut.
AS 'Aktifkan Kembali' Pangkalannya di Filipina
Berdalih 'menjaga' sekutunya di Laut China Selatan.
