- www.thearabweekly.com
VIVA.co.id - Arab Saudi mencibir upaya Rusia dan Iran menyelamatkan pemerintahan rezim Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, meyakini upaya kedua negara itu melindungi serta mempertahankan kekuasaan Assad akan berakhir dengan kegagalan.
"Dia (Bashar Al-Assad) telah meminta bantuan dari Rusia. Dia salah karena akan gagal menyelamatkannya. Kami terus mendesak Rusia untuk mengakhiri operasi udara terhadap oposisi Suriah yang moderat. Tidak akan mungkin bagi seseorang yang menyebabkan terbunuhnya 300 ribu jiwa masih bisa bertahan dan berkuasa," kata Al-Jubeir, seperti dikutip dari situs Arab News, Senin, 15 Febuari 2016.
Ia melanjutkan, rezim Assad biar bagaimana pun juga akan jatuh cepat dan itu membuka jalan baru bagi transisi politik baru di Suriah tanpa seorang Bashar Al-Assad.
"Kami mendorong rezim Assad agar mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk untuk membantu warga Suriah dan agar menghentikan serangan militer kepada warga sipil," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama juga mendesak Rusia untuk segera menghentikan pemboman bagi pemberontak moderat adalah sebuah kampanye yang dipandang sebagai hambatan besar bagi upaya untuk mengakhiri perang.
Al-Jubeir juga mendorong adanya usaha penggulingan rezim Assad melalui pengerahan pasukan Saudi dan Turki ke Suriah. "Namun, itu semua tergantung pada keputusan yang dibuat oleh koalisi internasional pimpinan AS," ujar dia.
Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump
Amerika Serikat sedang mengalami degradasi moral.
