Australia Ngotot Ingin 'Buang' Bayi Pencari Suaka

Ilustrasi pencari suaka Australia
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Pemerintah Australia mengatakan pihaknya akan tetap berpegangan pada kebijakan terhadap para pencari suaka yang datang ke wilayahnya walaupun banyak mendapat protes dan pertentangan. Dilansir dari situs BBC, Senin, 15 Febuari 2016, hal tersebut juga diterapkan pada salah seorang bayi perempuan berusia satu tahun yang akan segera dideportasi ke Nauru.

Dokter Tim Rumah Sakit Anak Brisbane, Lady Cilento, menolak untuk melepaskan bayi bernama Asha tersebut untuk dikirim kembali ke pusat pengungsian Australia karena kondisi Asha yang mengalami luka bakar serius saat di pengungsian. Ia juga mengatakan, mereka tidak akan melepaskan Asha kecuali lingkungan tempat Asha tinggal nanti sudah teridentifikasi aman dan sehat.

Menanggapi kasus ini, mantan Menteri Imigrasi, Scott Morrison, mengatakan, kebijakan penahanan diperlukan karena bertujuan untuk mencegah para pencari suaka untuk memasuki wilayah Australia melalui jalur laut.

Pengadilan Tinggi Australia menegakkan kebijakan ini menjadi legal di bawah konstitusi negara pada awal bulan ini. "(Kebijakan) Ini terus dan akan terus berlangsung," kata Morrison.

Sementara Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengungkapkan, tidak ada keputusan atau kebijakan yang sengaja dibuat untuk menimbulkan risiko bagi keselamatan dan keamanan individu siapa pun. "Meskipun sulit tapi kita harus melakukannya dengan cara yang tidak memberikan insentif terhadap penyelundupan manusia," kata dia.

Selandia Baru Siap Tampung Pencari Suaka Australia
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop dan Menlu Retno LP Marsudi

Australia Punya Kepentingan soal Pencari Suaka

Australia juga mendorong negara anggota untuk berani atasi krisis ini.

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2016