Rudal China di Paracel

China Tuding Media Barat Ciptakan Isu Negatif

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi
Sumber :
  • furtherafrica.com

VIVA.co.id - Kementerian Luar Negeri China menyangkal telah mengirim sistem rudal pertahanan udara ke Pulau Woody di Kepulauan Paracel, Laut China Selatan. China justru menuduh media Barat menciptakan isu negatif untuk memperkeruh suasana.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, seperti dikutip dari situs Reuters, Rabu, 17 Februari 2016, mengatakan bahwa dirinya berharap media Barat akan lebih memperhatikan bila Mercusuar Chinalah yang sedang dibangun di kawasan tersebut.

"Mereka (Taiwan dan AS) menuduh kami telah mengerahkan rudal ke sana. Itu sengaja diciptakan oleh media Barat tertentu. Harusnya mereka bisa membedakan antara mercusuar dan rudal," kata Yi.

Pada konferensi pers yang sama, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop yang tengah mengunjungi China, mendesak untuk menahan diri dan meminta semua pihak untuk menyelesaikan sengketa secara damai.

"Kami minta semuanya untuk tidak bertindak sepihak demi terciptanya stabilitas. Dan kami tegaskan tidak memihak pada klaim Laut Cina Selatan," kata Bishop.

Sementara itu, di Tokyo, Jepang, Panglima Komando AS di Asia Pasifik, Laksamana Harry Harris, mengatakan penyebaran rudal di Paracel di Laut Cina Selatan akan bertentangan dengan janji China tidak menempatkan persenjataan militernya di wilayah itu.

Ia juga mengatakan langkah tersebut merupakan langkah 'militerisasi Laut Cina Selatan' ala Presiden Xi Jinping. "Ini akan menjadi indikasi yang jelas adanya militerisasi wilayah," kata Harris, saat briefing dengan para pejabat kementerian pertahanan Jepang.

Diketahui, China diduga telah mengerahkan sistem rudal pertahanan udara, HQ-9, yang memiliki jangkauan 125 mil (200 kilometer) ke Paracel untuk mengendalikan pulau yang disengketakan oleh beberapa negara. (ase)

Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan
Salah satu wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan

"Kepulauan Spratly adalah hak sah kami untuk mempertahankannya".

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016