Australia Keluarkan 'Travel Advisory' ke Malaysia

Menara Petronas Malaysia, salah satu ikon Malaysia yang menjadi kunjungan favorit turis.
Sumber :
  • AP Photo

VIVA.co.id – Australia memberi peringatan bepergian (travel advisory) mengenai adanya kemungkinan serangan teroris di Kuala Lumpur, Malaysia. Teroris diduga akan melakukan serangan di wilayah turis di Malaysia.

Raja Malaysia Tunjuk Muhyiddin Yassin Sebagai Perdana Menteri Baru

Dilansir dari laman Arab News, Senin, 22 Febuari 2016, Komisi Tinggi Australia di Malaysia memberikan pernyataan dalam travel advisory bahwa ada ancaman teroris yang sedang berlangsung di Malaysia. Mereka memperingatkan bahwa otoritas telah berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam perencanaan serangan termasuk rencana serangan di tempat-tempat wisata Kuala Lumpur.

"Teroris diperkirakan merencanakan serangan di sekitar Kuala Lumpur. Serangan bisa dilakukan kapan-pun dan mungkin menargetkan lokasi favorit wisawatan Barat," kata komisi tersebut.

PM Malaysia: Arab Hampir Ogah Investasi Gara-gara Fitnah

Travel advisory tersebut juga mengimbau warga Australia untuk menghindari bepergian ke Sabah, wilayah Malaysia yang berada di Pulau Kalimantan, Indonesia. Larangan diberlakukan mengingat tingginya kasus penculikan oleh pemberontak Filipina.

"Warga Australia harus waspada dan melakukan tindakan pencegahan untuk keselamatan selama di Malaysia," kata pernyataan tersebut.

Hati-hati Berenang di Malam Hari, Ada yang Disantap Buaya

Namun, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Minggu, 21 Februari 2016 mengatakan, negara lain bebas untuk memberikan penilaian mereka sendiri tentang situasi keamanan di negara itu. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pernyataan itu malah membuat Malaysia semakin memperkuat sistem keamanannya di area tertentu," kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Sebagai respon atas peringatan Australia tersebut, kepala polisi Kuala Lumpur, Tajuddin Mohammad Isa mengatakan keamanan telah ditingkatkan dalam beberapa bulan terakhir dan tidak ada indikasi apapun terkait dengan serangan teroris.

Sejak tahun 2013, Malaysia telah menangkap lebih dari 150 orang yang diperkirakan memiliki jaringan dengan kelompok ISIS. Bulan lalu, seorang warga Makaysia ditangkap hanya beberapa jam sebelum ia berencana meledakkan dirinya sendiri di lokasi pariwisata di Kuala Lumpur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya