Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, membantah rumor yang beredar bahwa ia membeli 'likes' palsu untuk halaman akun Facebook-nya. Bantahan disampaikan setelah pemimpin opisisi menuduhnya melakukan pemalsuan untuk meningkatkan popularitasnya.
Mengutip situs
BBC
, Jumat, 18 Maret 2016. Hun Sen, yang kini berusia 63 tahun, menyebut dirinya sebagai 'digital dinosaur', seringkali memposting kegiatan sehari-harinya di akun tersebut. Media sosialnya dibuat pada September 2015 dan memiliki 3,2 juta 'likes'.
Namun pekan lalu, Phnom Penh Post melaporkan mayoritas orang yang menyukai akun sosial media Hun Sen berasal dari akun luar negeri.
Beberapa negara terbesar yang menyumbang 'likes' untuk akun Facebook-nya berasal dari orang-orang India (255.692), jumlah signfikan juga datang dari Filipina (98.256), Myanmar (46.386), dan Indonesia (46.368).
Baca Juga :
18-03-1969: AU AS Hujani Kamboja dengan Bom
Rainsy, pemimpin partai oposisi, memiliki 2,3 juta 'likes' pada halaman Facebook-nya. Meski secara signifikan kurang lebih sedikit dari Hun Sen, disampaikannya, para pengguna yang menyukai akunnya merupakan warga asli Kamboja.
Hun Sen langsung dengan tegas membantah rumor tersebut. "Saya tidak tahu dari mana saja orang-orang yang posting 'likes' kepada saya. Rainsy hanya tidak siap menerima kekalahan. Saya merasa cukup senang telah diakui oleh orang-orang India dan orang dari negara lain sebagai Perdana Menteri Kamboja," kata dia.
Laporan: Dinia Adrianjara
Halaman Selanjutnya
Rainsy, pemimpin partai oposisi, memiliki 2,3 juta 'likes' pada halaman Facebook-nya. Meski secara signifikan kurang lebih sedikit dari Hun Sen, disampaikannya, para pengguna yang menyukai akunnya merupakan warga asli Kamboja.