Kemlu Pastikan Hak ABK WNI di Malaysia Dipenuhi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sumber :
  • Viva.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id – Hak-hak anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang sempat disandera oleh kelompok bersenjata di perairan Malaysia akan dipenuhi oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Jaminan itu sudah diterima oleh Kementerian Luar Negeri RI dari perusahaan yang mempekerjakan mereka.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

"Konsulat RI di Tawau, Malaysia, telah melakukan pertemuan dengan wakil pemilik kapal. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati bahwa hak-hak ABK WNI akan dijamin oleh perusahaan, dan kebutuhan logistik selama berada di Tawau juga akan dipenuhi," kata Menlu Retno, Selasa, 5 April 2016 di gedung Kemlu RI, Jakarta.

Pada 1 April 2016 pukul 18.15 waktu setempat, kapal tugboat Malaysia MASSIVE 6 Highline Shipping Sdn Bhd ditangkap, empat ABK kapal itu disandera. Dari sembilan ABK, di antaranya adalah empat orang warga negara Malaysia, dua orang warga negara Myanmar, dan tiga orang warga negara Indonesia.

Kemlu Sebut WNI yang Disandera Houthi di Yaman Dalam Kondisi Sehat

Dari sembilan ABK tersebut, hanya empat orang yang diculik dan disandera. Keempat orang tersebut berkewarganegaraan Malaysia. Sejak Sabtu lalu, 2 April 2016, dua warga negara Myanmar dan tiga WNI telah dilepaskan.

Kelima ABK tersebut sudah diselamatkan oleh otoritas Malayisa, dan saat ini sudah berada di Tawau untuk dimintai keterangan oleh otoritas Malaysia.

RI Bicara Tegas di OKI Minta Tanggung Jawab Bantu Rakyat Afghanistan

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, pemerintah Indonesia siap memberikan bantuan jika Malaysia meminta pertolongan dari Indonesia. "Sejak semula, berita penculikan dan penyanderaan sudah diterima oleh Acting Konsul RI Tawau. Jika membutuhkan bantuan, Indonesia siap membantu," ucap dia.

Sementara itu, tiga WNI yang berhasil bebas masih berada di Malaysia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, mengatakan pihak atau otoritas keamanan di Malaysia masih membutuhkan keterangan dari mereka.

"Ketiga WNI masih akan berada di Tawau pada pekan ini untuk memberikan keterangan pada pihak keamanan Malaysia guna membantu investigasi yang sedang dilakukan dalam pencarian dan pembebasan 4 ABK Malaysia," kata Menlu Retno, Selasa, 5 April 2016 di gedung Kemlu RI, Jakarta.

Di samping itu, Retno menyampaikan, Kemlu hingga saat ini juga sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga korban penculikan itu. "Khusus untuk keluarga ABK WNI, Kemlu sudah melakukan komunikasi," kata Retno.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu memastikan, saat ini ketiganya berada dalam kondisi yang sehat dan sudah melakukan pertemuan dengan Konsulat RI di Tawau pada Minggu, 3 April 2016. Konsulat, kata Retno, memastikan kesehatan tiga WNI dan menyampaikan perlindungan kekonsuleran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya