- www.stratfor.com
VIVA.co.id - Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Karayev, menuding militer Armenia yang memulai terlebih dahulu peperangan.
Ia lalu bercerita, pada 2 April, pasukan Armenia datang dan mendekati area pendudukan sipil di wilayah perbatasan Nagorno-Karabakh disertai penembakan yang menewaskan sejumlah warga sipil.
Tidak hanya itu. Karayev mengatakan, tembakan artileri Armenia membuat tidak sedikit bangunan publik maupun pribadi menjadi hancur.
"Militer Azerbaijan kemudian mengambil langkah-langkah pertahanan di perbatasan untuk menjamin keamanan penduduk sipil. Kami bertujuan menghentikan provokasi dari Armenia yang bisa melakukan tindakan lebih lanjut lagi," kata Karayev, seperti dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 8 April 2016.
Untuk memperkuat pasukan, dia melanjutkan, Armenia kemudian menambah unit roket dan helikopter guna mendukung operasi militer di Nagorno-Karabakh.
Selama bertahun-tahun, Azerbaijan menuduh Armenia menyerang dan membunuh warga sipil dan pasukan militer Azerbaijan sebagai aksi provokasi dalam merebut dua wilayah sengketa itu.
"Armenia secara ilegal mengubah peta demografi, termasuk karakter dan budaya daratan. Mereka juga memperkuat militer di daerah okupasi dan melanggar hukum ekonomi. Itu tidak bisa diterima. Saya mengingatkan, semakin cepat Armenia menerima kenyataan ini masalah akan lebih cepat terselesaikan," kata dia.
Karayev menyerukan kepada dunia internasional untuk menindak tindakan Armenia di wilayah teritorial Azerbaijan dengan cara menarik kekuatan militer Armenia dan mengikuti kaidah hukum internasional.
Syarat Berkunjung ke Negara Konflik, Nekat Boleh tapi Jangan Bodoh
Konflik India dan Pakistan ibarat 'Tom & Jerry'.
