- wamc.org
VIVA.co.id – Padai 203 tahun silam, Amerika Serikat mendapat julukan sebagai negeri "Uncle Sam" (Paman Sam). Nama ini berasal dari Samuel Wilson, seorang pengepak daging dari Troy, New York. Dia menyuplai daging sapi segar untuk Angkatan Darat AS di masa perang saudara pada 1812.
Menurut situs History, Wilson (1766-1854) bertugas mengantarkan daging dengan tong yang diberi cap "US", yang artinya United States atau Amerika Serikat.
Namun, singkatan ini sontak menjadi bahan lelucon bagi para tentara. United States lalu dipelesetkan menjadi Uncle Sam.
Pelesetan ini akhirnya menjadi populer, sampai surat kabar lokal ikut-ikutan menggunakan julukan tersebut.
Periode 1860-1870, kartunis politik Thomas Nast (1840-1902) mulai mempopulerkan gambar Paman Sam. Dalam goresan tangannya, Nast menggambarkan sosok pria tua berjanggut putih yang mengenakan jas bermotif bintang dan garis-garis.
Akan tetapi, gambar Paman Sam yang paling terkenal hingga kini adalah buatan James Montgomery Flagg (1877-1960). Paman Sam versi Flagg memakai topi tinggi dan jaket biru.
Sosoknya populer berkat poster lowongan menjadi tentara pada Perang Dunia I. Saat itu, AS membutuhkan sebanyak mungkin warga negaranya untuk bergabung sebagai prajurit.
Dalam poster tersebut, Paman Sam digambarkan sedang menunjuk dengan kata-kata "I Want You for USArmy" (Saya Ingin Anda Bergabung dengan AD AS).
Kemudian, pada September 1961, Kongres AS mengakui Samuel Wilson sebagai "nenek moyang dari simbol nasional Amerika Serikat".
Wilson sendiri meninggal dunia pada usia 88 tahun dan dimakamkan di samping pusara istrinya, Betsey Mann, di Pemakaman Oakwood, Troy, New York.
(ren)
