Hillary Ternyata Lebih Disukai di China

Hillary Clinton dan Donald Trump
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id – Pemilihan Presiden AS akan membawa pengaruh pada situasi politik dunia, itu sebabnya pemilihan presiden AS menjadi perhatian seluruh dunia, termasuk di China.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Ternyata di China, Hillary Clinton lebih disukai dibanding Donald Trump. Diberitakan Arab News, 6 Oktober 2016, sebuah survei yang dilakukan Pew Research Center, sebuah lembaga survey yang berbasis di Washington DC, terhadap warga China menunjukkan, 37 persen responden ternyata lebih memilih Hillary Clinton sebagai calon presiden favorit mereka.

Sementara hanya 22 persen responden yang memilih Trump sebagai pilihan favorit. Di saat yang sama, 35 persen responden melihat Clinton bukan sebagai sosok yang baik, sementara 40 persen lainnya merasa tidak memiliki impresi yang menyenangkan dari Trump.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Dari survei itu juga diketahui, ketertarikan warga China pada informasi tentang Amerika justru karena kuatnya dorongan skeptis mereka pada negara Paman Sam itu. Karena nyatanya, menurut survei itu, lebih dari 80 persen responden menganggap AS sebagai ancaman bagi China.

Survei yang dilakukan oleh Pew tak langsung terkait dengan pemilu AS. Tapi survei ini memberi gambaran, seperti apa opini umum warga China tentang AS.Selama ini, pandangan umum warga China sulit terlihat karena sensor yang ketat pada media dan saluran media sosial.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Media cetak yang direstui negara sering menerbitkan komentar nasionalis yang mencemooh kebijakan Amerika, tapi survei itu justru menunjukkan masyarakat memiliki opini yang lebih bernuansa AS.

Menurut survei tersebut, Presiden Barack Obama dipandang positif oleh 52 persen responden, naik dari 31 persen pada survei serupa pada 2013 tapi masih di bawah 62 persen, tak lama setelah ia menjabat pada 2009.

Presiden berikutnya akan bekerja dengan China di beberapa bidang penting, seperti isu perubahan iklim. Saat ini kedua negara telah menemukan beberapa kesamaan dan bulan lalu bersama-sama mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan kesepakatan internasional untuk mengurangi emisi karbon.

Pada kasus lain, seperti Laut China Selatan dan program senjata nuklir Korea Utara, Beijing dan Washington masih terpecah.

Survei ini dilakukan antara 6 April hingga 8 Mei. Survei ini melakukan wawancara dengan lebih dari 3.100 warga Cina. Pew mengatakan, survei itu memiliki margin of error 3,7 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya