Kardinal Roma Tolak Resto McDonald's di Basilika

Ilustrasi McDonald's.
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron

VIVA.co.id – Kardinal Katolik Roma mengecam rencana Vatikan untuk menyewakan properti di sebelah Basilika Santo Petrus, Roma, untuk digunakan restoran cepat saji asal Amerika, McDonald.

Curhat Bos McDonald's Penjualan Anjlok Setelah Terkena Boikot

Usulan tersebut sebelumnya telah diumumkan awal tahun ini oleh Administration of the Patrimony of the Apostolic See (APSA), sebuah organisasi yang mengawasi aset Vatikan. Jika McDonald disetujui untuk memakai salah satu bagian dari bangunan persegi dekat Vatikan itu, maka Gereja Katolik akan menerima pemasukan sebesar 30 ribu euro setiap bulannya

Salah satu kardinal yang tinggal di apartemen dekat lokasi menggambarkan langkah tersebut sebagai sebuah keputusan sesat. Bahkan, Kardinal Elio Sgreccia yang pernah menjadi Uskup Zama ini menuliskan surat keluhannya langsung kepada Paus Francis.

Doyoung NCT Tuai Pro Kontra Jadi Model Kampanye Mcdonald's, Followers Langsung Turun

"Ini adalah sesuatu yang kontroversial, keputusan sesat dan sama sekali tidak menghormati tradisi arsitektur serta gedung karakteristik yang dikunjungi setiap hari oleh ribuan peziarah dan wisatawan," kata Kardinal Sgreccia, dikutip Independent, Selasa, 18 Oktober 2016.

Ia pun mengatakan keputusan bisnis ini telah mengabaikan tradisi kuliner dari restoran Romawi. Menurutnya pula, "mega sandwich" yang dijual di McDonald dapat merusak kesehatan pelanggan.

Jadi Model McDonalds, Doyoung NCT 127 Dikritik Hingga Banyak Diunfollow Penggemar

Namun Presiden APSA, Kardinal Domenico Calcagno sejauh ini menolak membatalkan kesepakatan tersebut dan mengklaim bahwa langkah ini sah secara hukum tanpa sesuatu yang bersifat negatif. (ase)

Gerai McDonalds

Tak Mampu Capai Target Penjualan, McDonalds Salahkan Perang Israel di Gaza

Franchise rumah makan cepat saji McDonalds menyebut perang Israel di Gaza sebagai salah satu factor utama penyebab resto mereka gagal mencapai target penjualan.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2024