AS Dukung Israel Kecam Resolusi UNESCO atas Yerusalem

Konflik Palestina-Israel.
Sumber :
  • Reuters/Muhammad Torokman

VIVA.co.id – Amerika Serikat mengecam keras resolusi kedua kota Tua Yerusalem yang disahkan Badan PBB atas Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Duta Besar AS untuk UNESCO, Crystal Nix Hines, menuding resolusi tersebut sepihak yang bisa merusak kredibilitas organisasi penjaga warisan dunia itu.

"Item ini (resolusi kedua) harus diubah. Ini sangat jelas dipolitisasi dan sepihak. Kami mengecam, karena bisa merusak kredibilitas UNESCO," kata Hines, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip situs Cbc.ca, Jumat, 28 Oktober 2016.

Dalam pemungutan suara secara rahasia, Dewan Eksekutif UNESCO sepakat untuk menjaga situs yang terancam punah itu dan mengkritik Israel karena terus-menerus membiarkan para ahli mereka mengakses situs suci kota Tua Yerusalem dengan dalih menentukan status konservasi.

Resolusi disahkan oleh 21 negara anggota komite. Sepuluh negara setuju, dua tidak setuju, delapan abstain, serta satu tidak hadir. Sedangkan, Israel, AS dan Palestina, tidak masuk menjadi bagian dari Komite Warisan Dunia.

Salinan dokumen mengacu pada situs Yahudi yang menyebut Temple Mount atau Haram al-Sharif bagi kaum Muslim. Disahkannya resolusi pada pekan lalu inilah memicu kecaman dari Israel dan AS.

Negeri Yahudi itu pun menangguhkan hubungan dengan UNESCO awal Oktober ini atas penetapan resolusi sepihak itu. Situs di kota Tua Yerusalem telah di daftar sebagai warisan dunia yang terancam punah sejak 1982 silam.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, posisi yang tidak diakui secara internasional. Sementara, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka.

(ren)

Masjid-masjid Penyebar Islam Ratusan Tahun di Afrika Jadi Situs Unesco
BBC Indonesia

UNESCO Kunjungi Labuan Bajo di Tengah Protes atas Proyek Pembangunan

UNESCO dan tim asesor dari IUCN mengunjungi Labuan Bajo guna memastikan Taman Nasional Komodo - situs warisan budaya dunia tidak terganggu. Apakah langkahnya telat?

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022