Diduga Curang, FBI Selidiki Isi Email Hillary Clinton

Capres Amerika Serikat dari Partai Republik, Hillary Clinton
Sumber :
  • REUTERS/Mike Blake

VIVA.co.id – Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) membuka kembali penyelidikan terhadap email pribadi calon presiden dari partai Demokrat, Hillary Clinton.
 
Penyelidikan ini dipicu atas tudingan pesaing Clinton dari Republik, Donald Trump yang menyatakan ada kecurangan yang telah dilakukan oleh Clinton. Mungkin dia ‘main belakang’ kampanye lewat email pribadinya.
 
Sebelumnya, ketika Trump mengoceh soal kecurangan Clinton lewat email pribadinya, FBI juga melakukan penyelidikan. Tapi, kemudian kasus itu ditutup pada bulan Juli.
 
Kini, Trump kembali berkoar. Dia menyebut Clinton telah melakukan skema kriminal.
 
Dilansir Metro.co.uk, Sabtu 29 Oktober 2016, Direktur FBI, James Comey, mereka telah mengirim surat ke Kongres untuk pemeriksaan pesan rahasia yang ada di email calon presiden dari Demokrat itu.
 
Bahkan, email akan diselidiki mulai dari Clinton menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS pada 2009-2013.
 
“Kami tidak bisa prediksi berapa lama dan kapan pekerjaan tambahan ini akan selesai,” kata dia.
 
Skandal email Hillary ini muncul setelah WikiLeaks membeberkan ribuan email rahasia dari orang dalam kampanye Clinton. Tapi, pejabat intelijen mengatakan, email tersebut tidak benar, bahwa kemungkinan email Clinton  diretas oleh pemerintah Rusia.

AS Waspadai Serangan Teroris dari Orang-orang Kecewa Hasil Pilpres

Sebagai informasi, WikiLeaks adalah sebuah media massa internasional yang mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia negara dan perusahaan kepada publik melalui situs webnya. Organisasi ini bermarkas di Stockholm, Swedia.
 

Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg.

Pilpres Bikin Facebook Alergi Politik

Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg, sedang memikirkan cara baru membuat konten politik kurang terlihat di platformnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2021