Sempat Cela Demonstran, Trump Kini Puji Mereka

Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVA.co.id – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump sempat mencela warga Amerika yang memprotes pemilihannya. Namun, beberapa jam kemudian, dia memuji mereka yang mempertanyakan gaya kepemimpinannya.

Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Ditangkap di Seluruh Rusia

"Mencintai kenyataan bahwa kelompok-kelompok kecil pengunjuk rasa kemarin malam memiliki gairah untuk negara kita yang besar. Kita semua akan bersama-sama dan bangga!" Trump dalam kicauannya, Jumat, 11 November 2016 waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, pernyataan itu berubah tajam dari kicauan sebelumnya yang menolak demonstran di delapan kota, dengan menyebut mereka sebagai "pengunjuk rasa profesional, dihasut oleh media".

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu-Tempe Semanan Mogok 3 Hari

Kicauan itu  merupakan bukti lebih lanjut dari pesan Trump yang campur aduk, sejak ia mengumumkan pencalonannya 17 bulan yang lalu. Setelah kubu Partai Demokrat Hillary Clinton mengakui kekalahan pada Rabu pagi lalu, Trump melontarkan nada yang jauh lebih lunak daripada yang sering ditampilkan selama kampanye. Dia berjanji untuk menjadi presiden untuk semua orang Amerika.

Para demonstran anti-Trump menyuarakan kekhawatiran bahwa kepresidenannya yang akan dimulai pada 20 Januari 2017, akan melanggar hak-hak sipil dan asasi manusia di Amerika. 

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Mereka mengutip kampanye Trump yang berjanji di antaranya untuk membatasi imigrasi dan mendaftar umat Muslim.

Para pengunjuk rasa berkumpul pada hari ketiga unjuk rasa di berbagai kota, Jumat, 11 November 2016. Mereka turun ke jalan di Miami dan Atlanta. Tidak ada laporan kekerasan atau penangkapan.

Di New York, demonstran kembali berkumpul di Washington Square Park, lokasi di mana Trump Tower berada. Protes juga terjadi di Philadelphia.

Para pengunjuk rasa di berbagai kota telah meneriakkan slogan-slogan, "Tidak benci! Tidak takut! Imigran diterima di sini!" dan membawa spanduk bertuliskan "Memakzulkan Trump."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya