Jelang Aksi 212, Tiga Negara Minta Warga Jauhi Monas

Ibu Kota Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Tiga pemerintah negara asing memberi peringatan kepada warga mereka di Indonesia untuk menjauhi Monumen Nasional, Jakarta Pusat, menjelang aksi “Bela Islam Jilid III” pada Jumat, 2 Desember 2016. Monas akan menjadi pusat lokasi aksi. 

Australia Keluarkan Travel Advice ke RI Gara-gara KUHP Baru

Menurut laman Foxnews, Kamis 1 Desember 2016, Amerika Serikat, Jepang dan Australia mengeluarkan saran (travel advice) mengenai kemungkinan aksi itu bisa berisiko menjadi kekerasan atau risiko ekstremis bisa melakukan serangan.

Saat ini, aparat keamanan tengah berjaga ketat di sekitar Monas dan membatasi pergerakan aktivitas untuk meminimalisir gangguan pada aksi demo 212.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Berdasarkan informasi dari Kedubes AS di Jakarta, aksi demo yang dimulai pada pukul 08.00-13.00 WIB ini menyebabkan ditutupnya sejumlah ruas jalan.

Jalan Medan Merdeka Selatan dan Timur (Selatan dan Timur Medan Merdeka Jalan) akan ditutup selama satu hari. Hal ini membaut Bagian Konsuler Kedubes AS di Jakarta tutup beroperasi pada Jumat. Meski begitu, layanan darurat bagi warga negara AS yang ingin melapor tetap tersedia.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Memang demonstrasi dimaksudkan tetap damai, namun harus berhati-hati dan menghindari lokasi demo," demikian bunyi keterangan resmi Kedubes AS.

Protes terkait aksi sebelumnya pada 4 November lalu yang berhasil menarik lebih dari 100 ribu orang yang menuntut penangkapan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, atas tuduhan penistaan agama Islam.

Pernyataan Ahok tentang Surat Al Maidah ayat 51 terus memicu kontroversi berkepanjangan. Tak pelak, demo akbar menuntut proses hukum terhadap Ahok dipercepat.

Apalagi ada kabar pengerahan massa dalam jumlah besar, yang diperkirakan sekitar 100-200 ribu orang, di depan Istana Negara, yang juga akan dihadiri beberapa tokoh nasional. Sayang, selepas azan maghrib, terjadi kericuhan berbuntut kerusuhan antara kelompok garis keras dengan polisi. Diketahui, satu orang tewas dan puluhan luka-luka.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya