Presiden Turki Klaim Punya Bukti Kuat AS Dukung ISIS

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku memiliki bukti dukungan Amerika Serikat terhadap kelompok ekstremis ISIS.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Ia juga mengklaim memiliki bukti bahwa koalisi pimpinan AS memberikan dukungan kepada kelompok teroris, termasuk ISIS dan kelompok militan Kurdi.

"Mereka menuduh kami mendukung Daesh (ISIS). Padahal sekarang sudah terbukti mereka memberikan dukungan kepada kelompok teroris, termasuk ISIS, Daesh dan Kurdi YPG, PYD. Ini sangat jelas. Kami telah mengonfirmasi bukti berupa gambar, foto dan video," kata Erdogan seperti dikutip situs Metro, Rabu, 28 Desember 2016.

Pertama Dalam 20 Tahun, Partai Presiden Erdogan Kalah dalam Pilkada Turki

Seperti diketahui, koalisi pimpinan AS telah bekerjasama dengan kelompok pemberontak yang menentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun, Washington membantah telah membantu militan Islam tersebut.

Dalam keterangannya, Erdogan juga mengundang Arab Saudi dan Qatar untuk bergabung dalam pertemuan dengan Rusia dan Iran di Kazakhstan pada Januari 2017.

Turki Serukan Tekanan Besar ke Israel Untuk Mematuhi Tuntutan Gencatan Senjata PBB

Turki, Arab Saudi dan Qatar adalah pendukung utama pemberontakan anti-Assad. Ketiga negara tersebut akan bertemu untuk membahas perdamaian di Suriah. Dalam hal ini, Assad bersekutu erat dengan Teheran, Iran dan Moskow, Rusia.

YPG yang dimaksud Erdogan adalah Unit Perlindungan Rakyat Kurdi yang berlokasi di utara Suriah dan Partai Uni Demokrasi. YPG dan PYD telah melakukan sejumlah aksi kekerasan berdarah di Turki.

Erdogan menyampaikan pernyataan itu saat meminta Amerika Serikat mengekstradisi musuh politiknya, Fethullah Gulen, yang selama ini tinggal di Amerika. Erdogan menuding Gulen sebagai dalang dari upaya kudeta pada 15 Juli lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Toner, membantah tudingan Erdogan. "Tidak ada alasan untuk membenarkan pernyataan Erdogan," ujar Toner seperti dikutip situs Russia Today.  Washington, kata dia, justru 100 persen berada di balik penghancuran Daesh di Suriah dan Irak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya