Menhan Jepang Kunjungi Kuil Yasukuni

Menhan Jepang Tomomi Inada saat mengunjungi Kuil Yasukuni.
Sumber :
  • Kyodo / via REUTERS

VIVA.co.id – Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mengunjungi Kuil Yasukuni yang kontroversial, pada Kamis, 29 Desember 2016. Kunjungan ini setelah Inada mendampingi Perdana Menteri Shinzo Abe di Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat, guna memperingati serangan Jepang yang akhirnya membawa AS ke dalam Perang Dunia II.

Warga Temukan Bom Udara 1,25 Meter Peninggalan Jepang di Tarakan

Mengutip situs Reuters, Kamis, 29 Desember 2016, Inada terlihat mengenakan jaket hitam dan rok selutut saat tiba di kuil yang menjadi simbol kekejaman Jepang pada PD II. Kunjungan Inada ini langsung memantik kemarahan China dan Korea Selatan.

"Saya mengunjungi kuil (Yasukuni) ingin mempertegas terciptanya perdamaian untuk Jepang dan dunia dari perspektif yang berorientasi masa depan," kata Inada. Namun, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut kunjungan tersebut 'sangat menyedihkan'.

Bom Pesawat Seberat 100 Kg Ditemukan di Empang Warga Bone

"Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam dan penyesalan atas langkah menteri pertahanan Jepang yang mengunjungi Kuil Yasukuni. Kami terus menekankan kebutuhan untuk menciptakan hubungan baik ke depan," bunyi pernyataan resmi Kemhan Korea Selatan.

Inada, politisi perempuan yang berpandangan hawkish, merupakan menhan pertama yang memberi penghormatan di Kuil Yasukuni. Ia menjabat menhan Jepang pada 3 Agustus 2016 menggantikan Gen Nakatami.

Menyeramkan, 3 Jenderal Ini Mati Tersiksa dalam Perang

Ia merupakan orang kepercayaan Abe dari kubu nasionalis. Pengangkatan Inada juga dilakukan setelah Jepang melontarkan kritik tajam kepada China dan memperingatkannya atas sikap agresif militernya dalam sengketa teritorial di Laut China Selatan yang berisiko memicu konflik yang tak diinginkan.

Bitcoin dan aset kripto.

Teknologi Uang Kripto Sudah Dipakai Sejak Perang Dunia II

Uang kripto menggunakan kriptografi sebagai jaminan, yang mana teknologi ini sudah dipakai Jerman pada zaman Perang Dunia II untuk mengirimkan kode rahasia.

img_title
VIVA.co.id
20 Februari 2022