Sekjen PBB Baru Canangkan 2017 Jadi Tahun Perdamaian

Sekjen PBB yang baru, Antonio Guterres, menggantikan Ban Ki-moon.
Sumber :
  • Reuters/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru, Antonio Guterres (67), mencanangkan 2017 adalah tahun untuk perdamaian. Hal ini diungkapkannya pada hari pertamanya sebagai Sekjen PBB menggantikan Ban Ki-moon.

Ban Ki Moon: Krisis Air Lebih Mengerikan dari Pandemi COVID-19

"Pada Tahun Baru ini, saya meminta kepada Anda semua untuk bergabung dengan saya dalam membuat resolusi bersama tahun baru. Tempatkan perdamaian di atas segala-galanya," kata Guterres, seperti dikutip situs UN.org, Senin, 2 Januari 2017.

Ia mengatakan satu-satunya cara untuk membantu jutaan orang yang terperangkap dalam konflik dan menderita secara besar-besaran dalam perang tanpa akhir adalah dengan duduk bersama menuju resolusi perdamaian.

Sekjen PBB Khawatir Terjadi Konflik Militer di Ukraina

Sebab, menurut Guterres, yang menjadi korban dari peperangan tak lain adalah warga sipil. "Perdamaian harus menjadi tujuan dan panduan kita. Itu adalah aspirasi dasar manusia yang sudah ditetapkan," ungkapnya.

Setelah secara resmi ditunjuk oleh Majelis Umum PBB pada 13 Oktober 2016, Guterres akan melayani 193 negara di dunia untuk jangka waktu lima tahun hingga 31 Desember 2021.

Serahkan Surat Kepercayaan ke PBB, Dubes Tegaskan Komitmen Indonesia

Sebelum menjabat Sekjen PBB, Guterres pernah menjabat Perdana Menteri Portugal 1995-2002 dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada Juni 2005 sampai Desember 2015.

Guterres telah menyingkirkan 12 kandidat terpilih, tujuh di antaranya adalah wanita. Ia mengatakan ingin memiliki kesetaraan gender antara kepemimpinan senior PBB dalam jangka lima tahun ke depan.

Para diplomat berharap jika Guterres dapat mengangkat Menteri Lingkungan Nigeria, Amina Mohammed, sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. Rencananya, Guterres juga akan menunjuk seorang wanita sebagai kepala stafnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya