Menakar Arah Diplomasi Indonesia pada 2017

Pidato dan Pernyataan Pers Tahunan Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Diplomasi Indonesia terus bekerja dan berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian dunia. Tahun ini, Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk lebih bekerja keras dan fokus pada penguatan kontribusi terhadap ASEAN, kemerdekaan Palestina, dan pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tantangan Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2023

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, mengungkapkan, ASEAN memasuki usia ke-50 tahun pada tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemenlu ingin mendorong perwujudan visi Masyarakat ASEAN 2025 beserta kontribusinya di kawasan.

"Indonesia juga mendorong peran konstruktif EAS sebagai sebuah ASEAN-led mechanism bagi keamanan dan stabilitas di kawasan," ujar Retno, di Jakarta, Selasa malam, 10 Januari 2017.

Tantangan ASEAN di Usia ke-55 Tahun

Selain itu, Retno melanjutkan, Indonesia akan mengoptimalkan dukungan bagi pencalonan sebagai anggota tidak tetap DK PBB demi berkontribusi nyata bagi perdamaian global, sesuai amanat konstitusi.

"Kita sangat menghargai dukungan negara-negara sahabat untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020," tutur Retno. Adapun, komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina juga terus dilanjutkan.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

Menurut Retno, Indonesia mendukung penuh Resolusi DK PBB No. 2334, agar Israel segera menghentikan pembangunan permukiman ilegal. "Indonesia akan terus menggalang tekanan internasional bagi pencapaian two-state solution," tutur Retno.

Di luar tiga fokus utama, Retno menjelaskan, Indonesia akan mengintensifkan kerja sama pembangunan, perdagangan, dan investasi dengan negara-negara pasar potensial, terutama dengan kawasan Afrika dan Amerika Latin.

Ia pun merencanakan pada tahun ini tur ke Afrika dan Amerika Latin akan dilaksanakan. "Indonesia akan mendorong percepatan perundingan kemitraan ekonomi yang sedang berjalan serta menjajaki kerja sama ekonomi lainnya berdasarkan prinsip saling menguntungkan," kata Retno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya