24-01-1980: AS Jual Peralatan Militer ke China

Pemimpin China Deng Xiaoping (tengah) dan Presiden AS Jimmy Carter (paling kanan) pada 1980.
Sumber :
  • Wikimedia Commons / US National Archives

VIVA.co.id – Hari ini 37 tahun silam. Dalam sebuah langkah untuk merespons invasi Uni Soviet atas Afghanistan, Amerika Serikat mengumumkan kesiapannya menjual peralatan militer, tidak termasuk alat utama sistem persenjataan, kepada Republik Rakyat China.

8 Fakta Menarik Ukraina yang Menjadi Negara Terluas di Eropa

Pernyataan mengejutkan ini merupakan bagian dari upaya AS membangun hubungan yang lebih baik dengan China Daratan yang digunakan sebagai suatu pengaruh terhadap kemungkinan agresi Tentara Merah.

Mengutip situs History, pengumuman mengenai penjualan peralatan militer ini merupakan salah satu dari banyak tindakan AS-China, yang diambil menyusul intervensi Soviet di Afghanistan sejak Desember 1979.

Bagaimana Penindasan Soviet Memupuk Benci Rakyat Ukraina pada Rusia

Kongres AS, pada hari yang sama, menyetujui peningkatan status perdagangan dengan China. Selain itu, kesepakatan ini juga menandatangani pembangunan stasiun di China yang dapat menerima informasi dari satelit AS.

Informasi ini akan membantu China dalam bidang-bidang seperti pertanian dan pertambangan. Usulan penjualan militer, bagaimana pun, adalah hal yang paling dramatis dan kontroversi yang dibuat pemerintahan Presiden Jimmy Carter.

10 Fakta Mengejutkan Turkmenistan, Negara Islam yang Diktator!

Meskipun peralatan tersebut terbatas pada materi nonsenjata seperti bidang transportasi dan komunikasi, namun, langkah ini menjadi salah satu yang paling signifikan dalam pengembangan hubungan kedua negara.

Seorang lelaki tua memegang bendera Uni Soviet. Getty Images via BBC Indonesia

Membandingkan Kehidupan di Uni Soviet dan Rusia Pada Masa Perang

Setelah invasi pasukan Rusia ke Ukraina, kehidupan warga Rusia mulai berubah cepat. Perbatasan ditutup, nilai rubel terus turun dan harga barang-barang mulai naik.

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2022