- REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo
VIVA.co.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ia ingin seluruh kedutaan besar asing, atau kedubes di Tel Aviv, pindah ke Yerusalem.
"Posisi kami selalu dan akan selalu bahwa Kedutaan Besar Amerika Serikat, harus berada di sini, di Yerusalem. Itu, karena Yerusalem adalah ibu kota Negara Israel," kata Netanyahu, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Senin 30 Januari 2017.
Tak hanya Kedubes AS, Netanyahu juga menginginkan, agar relokasi semua kedutaan asing secepatnya dilakukan. "Ini langkah yang tepat. Tidak hanya untuk Kedubes AS, tetapi semua kedutaan harus ada di sini. Saya percaya bahwa dari waktu ke waktu, sebagian besar dari mereka pasti akan datang ke Yerusalem," klaim Netanyahu.
Namun, klaim Israel atas Yerusalem ini, tidak diakui oleh masyarakat internasional dan sebagian besar negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan negeri Yahudi itu menempatkan kedubesnya di Tel Aviv.
Pemukiman merupakan komunitas yang dibentuk Israel, di tanah yang diduduki di Perang Timur Tengah 1967. Wilayah tersebut mencakup Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan. Lebih dari 500 ribu orang Yahudi, tinggal di sekitar 140 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan.
Meski selama kampanye, Presiden AS Donald Trump berjanji untuk memindahkan kedubesnya ke Yerusalem, namun pihak Gedung Putih mengaku belum ada 'keputusan resmi'.
"Pembicaraan ini (Kedubes AS pindah ke Yerusalem) masih dalam 'tahap sangat awal pembicaraan'", ungkap Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer. (asp)