- Reuters.com
VIVA.co.id – Mantan Wakil Komandan Komando Pusat Amerika Serikat, Laksamana Madya (Purn) Robert S. Harward (60), menjadi kandidat utama untuk mengisi jabatan penasihat keamanan nasional yang ditinggal Michael Flynn.
Howard bertugas di bawah Departemen Pertahanan yang dijabat James Norman Mattis. Mengutip situs Reuters, Rabu, 15 Februari 2017, Howard merupakan mantan anggota pasukan khusus Navy Seal yang kini menjabat Chief Executive Officer (CEO) Lockheed Martin untuk Uni Emirat Arab.
Flynn mengundurkan diri pada Senin, 13 Februari 2017, setelah tersiar tudingan bahwa dirinya menjalin kontak dengan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak, melalui telepon pada Desember 2016.
Dalam perbincangan itu, Flynn dituding mendiskusikan tentang sanksi AS terhadap Rusia. Tindakan yang diduga dilakukan Flynn ini masuk kategori ilegal, karena Donald John Trump belum dilantik secara sah menjadi presiden menggantikan Barack Obama, meski hasil pemilihan menyatakan Trump sebagai pemenang.
Menurut situs BBC, Flynn, seorang veteran Angkatan Darat berpangkat letnan jenderal, awalnya membantah berdiskusi mengenai sanksi AS terhadap Rusia dengan Dubes Kislyak. Bantahan secara publik juga disampaikan Wakil Presiden AS, Mike Pence.
Di pihak Rusia, Juru Bicara Kremin, Dmitry Peskov, mengatakan, Flynn dan Kislyak tidak berdiskusi soal pencabutan sanksi AS. Akan tetapi, belakangan Flynn mengaku kepada Gedung Putih bahwa sanksi-sanksi AS terhadap Rusia boleh jadi didiskusikan dengan Kislyak.
Dalam surat pengunduran dirinya, Flynn mengatakan, ia secara tak terhindarkan memberi tahu wakil presiden terpilih dan lainnya dengan informasi tidak lengkap terkait percakapan dengan duta besar Rusia melalui sambungan telepon.
Untuk menggantikan Flynn, Trump menunjuk Letnan Jenderal (Purn) Joseph Keith Kellogg (73) sebagai pejabat sementara penasihat keamanan nasional. (art)
