Jepang Enggan AS 'Lepaskan' Asia

Kapal Induk Amerika Serikat, USS Nimitz.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Mie Oba, Guru Besar dari Tokyo University of Science, Jepang, mengatakan Jepang dan ASEAN harus membangun kerja sama kuat untuk menjaga keamanan di wilayah perairan Asia Tenggara dan Asia Timur.

Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Setelah Presiden Amerika Serikat Donald John Trump terpilih, keterlibatan AS dalam beberapa urusan di Asia Tenggara menjadi 'kabur'.

Sebaliknya, peran Jepang untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Asia Timur menjadi luas, termasuk di Asia Tenggara. Tetapi, kebijakan khusus yang dipromosikan oleh Jepang harus diteliti dengan seksama.

Anggota DPR Dukung Perbaikan Tata Kelola Keamanan Laut

"Pertama, Jepang harus melanjutkan dukungannya untuk upaya ASEAN untuk meningkatkan keamanan maritim di kawasan itu, termasuk pembuatan Kode Etik, atau Code of Conduct, peningkatan kerja sama dan diskusi dalam Forum Maritim ASEAN dan Extended ASEAN Maritime Forum," papar Oba di Jakarta, Senin 13 Maret 2017.

Kedua, Jepang harus melanjutkan kontribusinya dalam pembangunan kapasitas (capacity building) atas penjagaan di pantai-pantai Asia Tenggara. Ketiga, Jepang harus meningkatkan dukungannya untuk menetapkan aturan daerah demi menjaga keamanan maritim.

Berlaku Jam Malam di Area Pelabuhan Bali, Prajurit TNI AL Mulai Berpencar

Selain Maritime Safety and Security Policy Program, inisiatif kolaboratif yang digagas oleh Japan Coast Guard and the National Graduate Institute for Policy Studies mulai mendukung pembangunan keterampilan dan pengetahuan pejabat pemerintah dari negara-negara Asia Tenggara untuk menangani masalah maritim.

Menurutnya, selain mendorong pembuatan Kode Etik antara China dan negara-negara ASEAN, Jepang juga harus mampu memberikan dasar aturan dan norma perluasan wilayah dalam hal keamanan maritim.

"Jepang harus mendorong Amerika Serikat, dalam hal ini pemerintahan Trump, untuk mempertahankan keterlibatannya di Asia," tutur Oba. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya