Ribuan Kaum Hawa Eksodus dari Arab Saudi

Kaum perempuan di Arab Saudi.
Sumber :
  • Reuters/Fahad Shadeed/Files

VIVA.co.id – Sekitar 1.000 perempuan Arab Saudi meninggalkan negaranya setiap tahun karena sikap diskriminasi yang mengakar. Diperkirakan, angka lebih tinggi terjadi di Jeddah.

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi

Mansour al-Askar dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud mengatakan, mereka yang pergi hanyalah sebagian dari sejumlah perempuan yang lelah akan sistem sosial negara.

Mereka lalu memutuskan untuk mencari 'kehidupan yang lebih baik'. Seperti diketahui, Arab Saudi memegang ajaran keras Wahabi dan menerapkan sistem syariah.

Arab Saudi-Thailand Berselisih 30 Tahun karena PRT Pangeran

Selain itu, Arab Saudi juga satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan mengemudi. "Kaum perempuan harus tunduk kepada wali, baik itu ayah, suami maupun saudara laki-laki, sepanjang hidupnya," kata al-Askar, seperti dikutip situs Independent, Rabu, 22 Maret 2017.

Ia melanjutkan, para kaum hawa ini harus memiliki izin untuk terlibat dalam semua jenis aktivitas mulai dari mendapatkan pendidikan, pekerjaan, atau hanya untuk meninggalkan rumah.

Arab Saudi-Thailand Pulihkan Diplomatik Setelah 30 Tahun Tak Akur

Menurut laporan Human Rights Watch Tahun 2016, kebebasan perempuan di Arab Saudi sangat tergantung pada keputusan kaum pria. Sistem wali di sana menjadi penghalang besar untuk mewujudkan kesetaraan hak-hak perempuan.

Meski sulit mengukur berapa jumlah sebenarnya perempuan yang meninggalkan Arab Saudi, namun beberapa akademisi mengklaim bahwa hal itu mempengaruhi perekonomian dan sistem masyarakat.

Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022