Mengulik Kemegahan Kapal Induk Termahal Rp176 Triliun

Kapal Induk Gerald R Ford (CVN 78).
Sumber :
  • Pinterest.com

VIVA.co.id – Di tengah hegemoni Presiden Amerika Serikat Donald John Trump yang ingin mengembalikan kedigdayaan, tahun ini, Angkatan Laut AS resmi memiliki kapal induk generasi tercanggih bernama USS Gerald R. Ford.

Tetangga Tiongkok Perkuat Armada Laut dengan 'Pembunuh Kapal Induk' Baru

Nama ini diambil dari Presiden AS ke-38 yang menjabat pada periode 1974-1977. Dalam kunjungan simbolisnya, seperti dikutip situs Straitstimes, Selasa, 11 April 2017, ia mengaku bangga dengan keberadaan USS Gerald R Ford yang menjadi cikal bakal kapal perang modern AS.

Terlebih, Trump telah mengajukan kenaikan anggaran pertahanan 10 persen atau US$54 miliar (Rp717 triliun) pada tahun ini, di mana menjadi yang terbesar sepanjang sejarah AS.

Tiongkok Ingin Menjadi Negara Adidaya Kapal Induk Seperti Angkatan Laut AS

USS Gerald R Ford yang berkode CVN-78, dimasukkan ke dalam kategori supercarrier, yang dibangun untuk menggantikan USS Enterprise (CVN-65), salah satu kapal induk dari kelas Nimitz.

USS Gerald R. Ford merupakan kapal induk dengan harga termahal, yakni US$13 miliar (Rp176 triliun). Kapal induk ini resmi berlayar untuk kali pertama pada Sabtu, 8 April lalu.

Terpopuler: Mayor Teddy Dimutasi, Bukber Prabowo Subianto dengan Titiek Soeharto dan Didit

Kapal yang berbobot mati 100 ribu ton itu dibangun di Newport News Shipbuilding, Virginia, AS. Berukuran panjang 337 meter, setinggi 76 meter, dengan 12 meter hingga maksimal 41 meter dari angka itu ada di bawah permukaan air.

Demontrasi 3D pembuatan kapal induk Gerald R Ford.

USS Gerald R Ford dibuat dengan format 3D.

Total dari dek paling bawah hingga paling tinggi terdapat 25 dek, serta mampu menampung sekitar 4.500 personel. USS Gerald R Ford ditenagai dua reaktor nuklir A1B buatan Bechtel Corporation, sebagai ganti dari A4W yang juga dibangun perusahaan yang sama untuk kelas Nimitz.

Secara teknis, tenaga dari dua reaktor nuklir A1B itu disalurkan ke empat baling-baling yang mampu mendorong kapal perang itu hingga ke kecepatan maksimal 30 knot per jam (56 km/jam) dengan waktu operasional hingga 50 tahun tanpa ganti bahan bakar.

Menurut Kepala Kantor Program Kapal Induk AL AS, Laksamana Muda Brian Antonio, mengutip situs Navy.Mil, kapal induk ini mulai dibangun pada 13 November 2009, meskipun konsepsi kapal dimulai pada tanggal dan bulan yang sama tiga tahun sebelumnya.

Kapal ini resmi selesai dibangun dan diluncurkan pada akhir November 2013, dan siap bertugas pada tahun lalu. Tak hanya itu, USS Gerald R Ford menjadi kapal perang pertama yang benar-benar dirancang dengan menggunakan model produk tiga dimensi (3D).

"Artinya, mulai dari perencanaan hingga pembangunan kapal memanfaatkan teknologi canggih," katanya. Setiap bagian dari kapal itu dibuat dalam model 3D pada skala penuh.

USS Gerald R Ford mampu membawa hingga 90 pesawat, termasuk F-35 Joint Strike Fighter, F/A-18F Super Hornet, E-2C/D Hawkeye, EA-18G Growler, serta MH-60S Seahawk.

Selain itu, sebuah sistem peluncuran pesawat elektromagnetik (Electromagnetic Aircraft Launch System/EMALS), mirip dengan yang digunakan pada roller coaster, juga tersedia yang menggantikan sistem ketapel uap tradisional.

F-35 Joint Strike Fighter uji coba mendarat di atas kapal induk Gerald R Ford.

F-35 Joint Strike Fighter siap mengawal kapal induk teranyar AS ini.

Hal ini akan menambah usia operasi pesawat terbang karena risiko hentakan yang kuat bisa dihindari. Sistem EMALS ini diujicobakan pertama kali pada Juni 2014 dalam percobaan hingga 450 kali lontaran pada berbagai tipe dan kelas pesawat tempur sayap tetap, mulai dari F-A-18 Super Hornet, T-45C Goshawk, C-2A Greyhound, E-2D Advanced Hawk Eye, hingga F-35C Lighting II. 

Sistem EMALS juga terbukti meningkatkan jumlah serangan udara Ford dapat memulai untuk 160 per hari, dibandingkan dengan 140 oleh kelas Nimitz lainnya. Dalam masa krisis dan aktivitas peperangan udara makin tinggi, EMALS bahkan mampu mencapai maksimal 220 serangan udara yang diluncurkan dari dua dek.

Adapun untuk pertahanan diri, USS Gerald R Ford mengandalkan peluru kendali anti serangan pesawat tempur, 2 unit RIM-162 ESSM dari Raytheon, dua unit RIM-116 RAM (juga dari Raytheon dan kolaborasi dengan Ramsys GmbH, Jerman), tiga unit Phalanx (sistem untuk close-in weapons system), empat unit senapan mesin M2 kaliber 12,7 milimeter. 

Yang juga baru dan canggih adalah sensor radar berteknologi AESA (active electronically scanned array search and tracking radar system), dual-band radar yang diambil dari teknologi yang dibenamkan di kapal penghancur (destroyer) berpeluru kendali kelas Zumwalt dari Raytheon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya