Capres Prancis yang Anti-Islam Kalah Debat

Capres Prancis Marine Le Pen (kiri) dan Emmanuel Macron (kanan).
Sumber :
  • REUTERS/Eric Feferberg/Pool

VIVA.co.id – Calon Presiden Prancis Emmanuel Macron dinilai lebih memukau dalam debat capres dibandingkan rivalnya yang dikenal sebagai politisi anti-Islam maupun anti-imigran, Marine Le Pen, dalam acara yang dihelat pada Rabu malam waktu setempat, 3 Mei 2017. Hasil debat final itu didapatkan dari polling yang diadakan usai acara debat final.

Islamofobia di Prancis Makin Mengkhawatirkan, Ribuan Orang Lakukan Demonstrasi

Selama dua jam berlangsung debat sengit antara Macron dan Le Pen. Bahkan mereka saling melempar pernyataan bernuansa untuk saling menjatuhkan. Isu-isu yang diangkat antara lain soal terorisme, ekonomi dan Kawasan Eropa.

Sementara penyiar TV Prancis BFMTV, sebagaimana dilansir dari BBC, menilai bahwa para pemirsanya terkesan lebih menyukai Macron dalam debat tersebut. Setidaknya, Macron dianggap oleh 63 persen penonton sebagai calon yang meyakinkan.

Tampang Pelaku Perampokan Sadis Turis Perancis di Bukit Sipiso-piso Kabupaten Karo

Sementara Le Pen menuding rivalnya sebagai calon dari dunia globalis yang membuat Prancis ibarat negara yang hanya memikirkan hal-hal bisnis dan ekonomi serta dagang yang belum tentu membuat masyarakat hidup dengan baik.

Namun Macron membantah hal tersebut. Dia menilai tudingan Le Pen terlalu paranoid.

Melawan Aparat, Perampok Sadis Wisatawan Prancis di Karo Dihadiahi Timas Panas

Diperkirakan masih ada sekitar 18 persen undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan pada Pemilu Prancis yang akan berlangsung pada 7 Mei 2017 mendatang. (ren)

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada Sidang Majelis Umum PBB di New York.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Keistimewaan berupa hak veto yang dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini memiliki dampak besar dalam keputusan penting di tingkat internasional.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024