- REUTERS/Christian Hartmann
VIVA.co.id – Nama Brigitte sempat dielu-elukan pendukung Presiden Prancis terpilih Emmanuel Macron pada saat perayaan kemenangan Macron di Pemilu Prancis yang berlangsung pada Minggu, 7 Mei 2017 tersebut. Di panggung, Emmanuel Macron juga terlihat menggenggam erat tangan sang istri.
Kisah cinta antara Emmanuel Macron dan Brigitte memang agak berbeda dari pasangan kebanyakan. Mereka berbeda usia hingga 24 tahun. Brigitte sebelumnya mengajar drama di SMA, tempat Macron belajar. Kesenjangan usia itu sebagaimana yang terlihat pada pasangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Melania. Bedanya, di hubungan Trump, usia Si Presiden yang terpaut jauh di atas istrinya.
Macron kini berusia 39 tahun sementara Brigitte sudah berusia 64 tahun. Brigitte sempat bercerita bahwa Macron memang bukan remaja biasa. Itu terlihat jelas pada saat dia masih berada di sekolah dahulu. Menurut Ibu Negara Prancis yang baru itu, sejak usia remaja, Macron sudah punya perspektif seperti orang dewasa dan "nyambung" diajak berbicara.
"Saya akhirnya teryakinkan dengan kecerdasan seorang pria remaja," kata Brigitte sebagaimana dikutip dari laman BBC, Senin 8 Mei 2017.
Pada saat itu, kata dia, orangtua Macron menyadari bahwa putra mereka sedang jatuh cinta. Namun tak menyangka bahwa perempuan yang diharapkan sang anak adalah guru SMA-nya sendiri. Bahkan disebutkan orangtua Macron sempat meminta Brigitte menjauhi anak mereka hingga usia Macron 18 tahun.
"Namun saya pada waktu itu tidak bisa berjanji," lanjut Brigitte.
Jatuh cinta kepada Brigitte pada usia 15 tahun, Macron saat berusia 17 tahun kemudian berjanji akan menikahi perempuan tersebut pada suatu saat. Hingga pada akhirnya keduanya memang menikah.
Brigitte merupakan pewaris salah satu perusahaan cokelat yang cukup terkenal di negaranya. Perempuan tersebut sebelumnya pernah menikah dengan bankir bernama Andre Auziere dan memiliki tiga orang anak. (one)
Putin Tegaskan Kembali Operasi Militer di Ukraina Tidak Akan Berhenti
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahwa dia akan terus melanjutkan operasi militer di Ukraina.
