12 Aktivis HAM Turki Ditahan Tanpa Penjelasan

Demonstrasi besar-besaran di Turki menentang Presiden Reccep Tayyip Erdogan.
Sumber :
  • REUTERS/Umit Bektas

VIVA.co.id – Polisi Turki menahan 12 orang, termasuk Direktur Amnesty International Turki Idil Eser, dan aktivis hak lainnya. Mereka ditahan saat menggelar pertemuan di sebuah pulau di dekat Istanbul.

Pertama Dalam 20 Tahun, Partai Presiden Erdogan Kalah dalam Pilkada Turki

Diberitakan oleh Reuters, 6 Juli 2017, para aktivis itu digelandang ke kantor polisi pada Rabu, 5 Juli 2017. Namun tak ada alasan yang jelas mengapa mereka ditahan. Menurut media lokal Hurriyet, para aktivis ini ditahan saat mereka menggelar workshop soal manajemen keamanan dan informasi digital.

Amnesty International meminta pemerintah Turki membebaskan mereka dan mengatakan penangkapan itu sangat mengganggu dan membuat marah.

Turki Serukan Tekanan Besar ke Israel Untuk Mematuhi Tuntutan Gencatan Senjata PBB

Di antara mereka yang ditahan, selain Idil Eser, juga terdapat tujuh aktivis hak asasi manusia, serta dua orang asing yang menjadi pemberi materi, seorang warga Jerman dan Swedia. Pemilik hotel juga ditangkap, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Amnesty.

"Ini adalah penyalahgunaan kekuasaan yang mengerikan dan menyoroti situasi genting yang dihadapi aktivis hak asasi manusia di negara ini," kata Sekretaris Jenderal Amnesty Salil Shetty.

Turki Akan Melancarkan Operasi Militer Melawan Irak Bulan Ini, Ada Apa?

Aksi penangkapan dilakukan pemerintah Turki setelah terjadinya kudeta yang gagal pada Juli tahun lalu. Lebih dari 240 orang tewas dalam kudeta yang gagal itu, dan pemerintah mengatakan tindakan keamanan diperlukan mengingat beratnya ancaman yang dihadapi Turki.

Dalam sebuah tindakan atas nama keamanan negara, Turki telah memenjarakan lebih dari 50.000 orang. Saat ini mereka sedang menunggu persidangan. Sekitar 150.000 orang diskors atau diberhentikan dari pekerjaan mereka.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa perjuangan Palestina memberi makna baru pada hidupnya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024