Taliban Bikin Majalah Khusus Wanita, Isinya Ajakan Jihad

Aksi perempuan Pakistan menolak kekerasan.
Sumber :
  • REUTERS/Mani Rana

VIVA.co.id – Kelompok militan Taliban Pakistan menerbitkan sebuah majalah yang isinya bertujuan meyakinkan kaum perempuan untuk bergabung dengan mereka dan berlatih jihad.

Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan, Buka Suara Soal Taliban

Majalah dengan nama Sunnat-i-Khaula, yang diterjemahkan sebagai 'Jalan Khaula', mengacu pada seorang pejuang Muslim wanita dari abad ke-7. Sampul depan majalah tersebut menunjukkan seorang wanita berjilbab dari kepala hingga ujung kaki.

Dengan tebal 45 halaman, majalah tersebut mencoba untuk menggambarkan dukungan dari masyarakat yang secara tradisional dibenci oleh kelompok militan tersebut.

Tentara Amerika Hengkang, 80 Tahanan Perang Taliban Dibebaskan

Majalah itu juga berisi wawancara dengan istri dari Fazlullah Khorasani, kepala Tehreek-i-Taliban Pakistan. Meski tak disebutkan namanya, namun dia bercerita bagaimana ia menikahi Khorasani di usia 14 tahun.

Selain itu di sebuah tulisan editorial pembuka, disebutkan bahwa majalah tersebut bertujuan untuk mendorong wanita Muslim untuk maju dan bergabung dengan barisan mujahidin (pejuang suci).

Amerika Tarik Pasukan, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

"Aturlah pertemuan rahasia di rumah dan ajaklah para perempuan jihadi yang berpikiran sama. Bagikan literatur untuk merefleksikan kewajiban jihad, atur kelas pelatihan fisik untuk saudara perempuan. Pelajari cara mengoperasikan senjata sederhana, pelajari penggunaan granat," tulis editorial tersebut, sebagaimana dikutip The Guardian.

Michael Kugelman, seorang spesialis Asia Selatan di Woodrow Wilson Center di Amerika mengatakan masuk akal bagi Taliban Pakistan untuk meluncurkan majalah wanita.

"Ini adalah organisasi yang sedang berjuang, yang mencoba membangun kembali jaringan dan keanggotaan setelah dipukul keras di medan perang dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

"Wanita adalah demografi yang strategis karena mereka memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh atas anak laki-laki mereka. Jika wanita diubah menjadi militan, mereka dapat mendorong anak laki-laki atau perempuan mereka untuk hal itu - untuk bergabung juga," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya