16-8-1940: Langit Udara Inggris Jadi Saksi The Hardest Day

Salah satu pesawat Royal Air Force yang dikerahkan di perang 'The Hardest Day.'
Sumber :
  • Royal Air Force

VIVA.co.id – Hari ini 77 tahun yang lalu, perang besar terjadi di langit Inggris. Pasukan udara Jerman berhadapan dengan pasukan udara Inggris, bertempur hebat dan saling menjatuhkan.

Warga Temukan Bom Udara 1,25 Meter Peninggalan Jepang di Tarakan

The Nazi German Luftwaffe dan British Royal Air Force (RAF) saling serang dan saling menjatuhkan. Jerman kalah, dan kehilangan 45 pesawat tempurnya.

Semua dimulai ketika Sekutu dikalahkan di Eropa Barat dan Skandinavia pada bulan Juni 1940. Inggris menolak tawaran perdamaian yang dinegosiasikan. Adolf Hitler marah dan memerintahkan untuk menginvasi Inggris. Ia lalu mengeluarkan surat perintah pada Angkatan Bersenjata Jerman (Wehrmacht) No.16. Rencana invasi diberi kode Operation Sea Lion (Unternehmen Seelowe).

Bom Pesawat Seberat 100 Kg Ditemukan di Empang Warga Bone

Tapi sebelum melakukan invasi darat, Jerman harus menaklukkan RAF, armada udara Inggris yang terkenal kuat. RAF harus ditaklukkan agar Lutfwaffe bisa melakukan pendaratan melalui laut. Hitler lalu memerintahkan panglima tertinggi Luftwaffe, Reichsmarschall Hermann Göring dan Oberkommando der Luftwaffe (Komando Tinggi Angkatan Udara) untuk mempersiapkan tugas ini.

Dikutip dari History, target utamanya adalah RAF Fighter Command. Pada bulan Juli 1940, Luftwaffe memulai operasi militer untuk menghancurkan RAF. Sepanjang bulan Juli dan awal Agustus, tentara Jerman menargetkan konvoi di Selat Inggris dan sesekali di lapangan udara RAF.

Menyeramkan, 3 Jenderal Ini Mati Tersiksa dalam Perang

Tanggal 13 Agustus, Jerman memulai usaha besarnya. Operasi itu diberi nama Adlertag atau Hari Elang. Pasukan udara Jerman bertempur dan mencoba menaklukkan lapangan udara RAF, namun upaya itu gagal. Kegagalan it tidak menghalangi Jerman untuk terus bertahan melawan serangan udara dari RAF atau infrastrukturnya.

Pada tanggal 18 Agustus 1940, Luftwaffe melakukan upaya habis-habisan untuk menghancurkan Komandan Temput. Pertarungan udara yang terjadi pada hari ini, 77 tahun yang lalu, menjadi pertarungan udara terbesar sepanjang sejarah saat itu. Kedua belah pihak menderita kerugian besar. Di udara, Inggris menembak dua kali lebih banyak dari pesawat Luftwaffe saat mereka kalah. Namun, banyak pesawat RAF hancur di tanah, sama dengan kerugian total kedua belah pihak. Jerman kehilangan 45 pesawat tempurnya. Dan di Inggris, pertempuran udara besar-besaran ini kini dikenal dengan nama "The Hardest Day" atau Hari Terberat.

Bitcoin dan aset kripto.

Teknologi Uang Kripto Sudah Dipakai Sejak Perang Dunia II

Uang kripto menggunakan kriptografi sebagai jaminan, yang mana teknologi ini sudah dipakai Jerman pada zaman Perang Dunia II untuk mengirimkan kode rahasia.

img_title
VIVA.co.id
20 Februari 2022