Turki Desak PBB Tekan Myanmar Selamatkan Rohingya

Etnis Rohingya menjadi korban kekejaman tentara Myanmar.
Sumber :
  • Aljazera.

VIVA.co.id – Presiden Turki  Recep Tayyip Erdoan menelepon Sekjen PBB Antonio Guterres terkait krisis Rohingya yang terjadi di Rakhine, Myanmar. Erdogan mendesak PBB harus bersuara dan bergerak menekan pemerintah Myanmar agar tak terjadi pembantaian terhadap etnis Rohingya.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

"Erdogan menekankan bahwa komunitas internasional harus menekan pemerintah Myanmar," dirilis Kantor Presiden Turki sebagaimana dikutip laman Hurriyetdailynews.

Erdogan menyatakan, dunia seakan buta dan tuli melihat penderitaan etnis Rohingya yang sudah ribuan orang berusaha menyeberang ke Bangladesh karena mengalami kekerasan dari militer Myanmar. Tak sedikit yang meregang nyawa di tangan militer maupun pada saat menyeberang. Mereka, anak-anak dan perempuan.

Pertama Dalam 20 Tahun, Partai Presiden Erdogan Kalah dalam Pilkada Turki

Sementara ribuan orang lainnya masih terjebak di Rakhine. Padahal, warga Budha dan para staf organisasi internasional termasuk PBB juga sudah dipindahkan dari Rakhine yang menjadi lokasi konflik pada saat ini.

Erdogan mengatakan bahwa akal sehat tak membenarkan pembantaian dengan alasan apa pun. Dia mengatakan, pihaknya siap memberi bantuan kemanusiaan bahkan berbagai dukungan lainnya yang diperlukan PBB untuk bertindak menolong warga Rohingya.

Turki Serukan Tekanan Besar ke Israel Untuk Mematuhi Tuntutan Gencatan Senjata PBB

Turki juga sudah berkomunikasi dengan organisasi pengungsi PBB atau UNHCR dan Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI agar organisasi itu segera ambil bagian. Sementara Menlu Turki, Mevlüt Çavu?o?lu mengatakan sudah berkomunikasi dengan Menlu Indonesia, Malaysia dan Qatar mengenai Rohingya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa perjuangan Palestina memberi makna baru pada hidupnya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024