Terdeteksi Runtuhan Besar di Lokasi Ledakan Nuklir Korut

Lokasi runtuhan besar di usai ledakan besar di Korea Utara.
Sumber :
  • USGS

VIVA.co.id – Badan Survei Geologi Amerika Serikat, United States Geological Survey (USGS) mendeteksi terjadinya sebuah runtuhan besar yang kekuatan guncangannya mencapai 4,1 magnitude, usai terjadi ledakan besar berkekuatan 6,3 magnitude.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Dalam situs resminya, USGS menandai guncangan itu sebagai peristiwa runtuhan. Peristiwa ini terjadi hanya berjarak 8 menit dan 32 detik dari terjadinya ledakan berkekuatan 6,3 magnitude yang terjadi pada pukul 03.38.31 waktu Universal Terkoordinasi (UTC), Minggu, 3 September 2017.

USGS menyatakan, peristiwa runtuhan itu berhubungan dengan ledakan besar yang terpantau terjadi pada pukul 03.30.01 UTC.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

"Peristiwa seismik kolokasi dengan ledakan kemungkinan lebih besar 8 menit dan 32 detik tadi. Peristiwa yang secara signifikan lebih kecil ini kemungkinan merupakan fitur sekunder (mungkin keruntuhan struktural) yang terkait dengan peristiwa yang lebih besar," tulis USGS papan peringatan pada situsnya.

Lokasi guncangan runtuhan berada di lokasi yang sama dengan terjadinya ledakan besar, yakni berada 24 kilometer timur laut timur laut Sungjibaegam, Korea Utara, atau berada pada koordinat 41.343°N - 129.036°E. 

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

Diduga ledakan nuklir

Sebelumnya, USGS menyebut guncangan besar dengan kekuatan 6,3 magnitude bukan guncangan gempa. Tapi sebuah ledakan.

"Kemungkinan ledakan, yang terletak di dekat lokasi di mana Korea Utara telah meledakan ledakan nuklir di masa lalu," demikian bunyi sebuah pernyataan di situs USGS. "Jika kejadian ini adalah sebuah ledakan, Pusat Informasi Gempa Nasional USGS tidak dapat menentukan jenisnya, apakah nuklir atau jenis lainnya mungkin," tulis USGS.

USGS menyebutkan, aktivitas seismik yang oleh badan ilmiahnya belum diidentifikasi sebagai gempa bumi. Kegiatan seismik tersebut terjadi beberapa jam setelah Korea Utara mengklaim bahwa pemimpinnya telah memeriksa pemuatan bom hidrogen menjadi rudal balistik antarbenua baru.

Menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, Kepala Staf Gabungan negara tersebut mengatakan bahwa Korea Utara, diduga telah melakukan uji coba nuklir keenam.

Awalnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa aktivitas seismik itu buatan, dan akan menganalisis apakah Korea Utara melakukan uji coba nuklir.

Baca: Guncangan 6,3 SR di Korea Utara Ledakan Nuklir Bom Hidrogen?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya