- REUTERS/David Ryder
VIVA.co.id – Wali Kota Seattle Ed Murray mengajukan pengunduran diri pada Selasa, 12 September 2017 setelah menghadapi tuduhan melakukan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak pada periode 1970-an hingga 1980-an.
Diberitakan Reuters, Murray memang masih membantah melakukan kejahatan seks tersebut. Namun pengunduran dirinya menjadi kekalahan telak upaya Wali Kota yang memiliki sikap dan kebijakan terbuka terhadap gay. Dia juga dikenal sebagai salah satu pengkritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang paling ulung dan orang yang ikut memperjuangkan legalitas pernikahan sesama jenis.
"Tuduhan terhadap saya tidak benar. Namun yang pasti persoalan pribadi saya seharusnya tak dibawa-bawa ke ranah publik," kata Ed Murray.
"Saya memohon maaf kepada semua warga saya dan staf saya atas kondisi yang tidak kondusif ini," lanjutnya saat mengundurkan diri.
Murray sebelumnya menjadi anggota Legislatif hampir dua dekade di Washington DC. Usai mundur, jabatan Wali Kota Seattle, kata dia, akan dijabat oleh Ketua Dewan Kota Seattle, Bruce Harrell.
Pada April tahun ini diketahui bahwa seorang pria yang sudah berusia 46 tahun menggugat Murray. Dia mengaku bahwa saat dia masih usia anak, dirinya dan beberapa anak gelandangan pernah dibayar Murray untuk melakukan hubungan seks. Namun tuduhan itu kemudian dibatalkan pengadilan.
Namun setelah itu muncul tuduhan lain dan laporan di The Seattle Times yang menyebutkan bahwa Murray melecehkan dua orang remaja secara seksual. Bahkan salah satu korban disebut adalah anak asuhnya.
Sementara Murray terus membantah, salah seorang sepupunya yang jauh lebih muda bernama Joseph Dyer mengaku pernah dilecehkan Murray berulang-ulang pada tahun 1970-an. Hal ini yang kemudian menjadi pemicu Murray akhirnya memutuskan mundur.