Eropa Waspadai Serangan Teror Air Keras

Polisi Prancis berjaga di sekitar lokasi tempat serangan.
Sumber :
  • REUTERS/Benoit Tessier

VIVA.co.id – Serangan dengan menggunakan cairan asam atau air keras tengah meningkat di seluruh wilayah Eropa. Pihak berwenang khawatir bahwa zat korosif tersebut dapat menjadi salah satu senjata pilihan yang berpotensi digunakan dalam serangan teroris.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Seperti yang terjadi di Kota Marseille, Prancis, akhir pekan lalu. Empat mahasiswa Boston College, Amerika Serikat, menjadi korban serangan tersebut. Pelaku adalah seorang wanita berusia 41 tahun dan diduga memiliki riwayat masalah kesehatan mental. Dia ditangkap di tempat kejadian.

Atas bukti tersebut, Kantor Kejaksaan Paris mengatakan bahwa insiden itu belum memiliki keterkaitan dengan aksi teror. Kejaksaan juga telah berkoordinasi dengan divisi kontraterorisme untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Akan tetapi, polisi dan akademisi mengatakan bahwa serangan terkait asam dalam aksi terorisme baru-baru ini juga terjadi di Amerika Serikat.

Diberitakan USA Today, zat beracun, termasuk zat yang digunakan untuk membersihkan saluran air, kerap digunakan sebagai senjata di samping penggunaan senjata api dan pisau di sejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir.

Ditambah Atletico Madrid, 22 Klub Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Tahun ini, sebuah serangan di London timur tepatnya di klub malam Mangle menyebabkan dua orang mengalami kebutaan setelah diserang menggunakan cairan korosif. Saksi mata mengatakan, serangan terjadi setelah adanya perkelahian.

Selain itu pada bulan April, polisi di Manchester mengatakan, seorang wanita hamil dan seorang pria mengalami cedera parah saat seseorang menggunakan mobil melemparkan cairan pemutih ke mata mereka.

Bahkan menurut data polisi yang diperoleh British Broadcasting Company, serangan yang melibatkan zat korosif telah meningkat dua kali lipat di Inggris sejak tahun 2012 lalu.

Insiden lainnya terjadi di Berlin dan Italia saat seorang mantan finalis Miss Italy mengaku diserang oleh mantan kekasihnya. Sementara di Amerika, dua wanita diserang pada tahun 2010 dalam insiden terpisah di Mesa dan Vancouver.

Mudah Digunakan

Simon Harding, seorang kriminolog di London's Middlesex University mengungkapkan zat asam memang bisa menjadi senjata pilihan yang mudah diakses dan digunakan.

"Serangan asam adalah cara untuk menunjukkan dominasi, kekuatan dan kontrol. Membangun ketakutan yang sangat besar di antara kelompok geng," ujar Harding.

Dia mencatat bahwa anggota geng tahu tuntutan terhadap mereka mungkin tidak begitu serius jika menggunakan senjata asam. Pula sulit diadili karena minim bukti. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya