- REUTERS/Cathal McNaughton
VIVA – Kementerian Luar Negeri bersama TNI meneken nota kesepahaman untuk menempatkan pasukan pengamanan di perwakilan-perwakilan Indonesia yang rawan atau berbahaya.
Dalam hal ini, perwakilan pertama yang akan dijaga oleh pasukan pengamanan TNI adalah di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul, Afganistan.
"Dalam menjalankan fungsi diplomasi, kita sekaligus memikirkan masalah keamanan tidak saja masyarakat Indonesia yang tinggal di sana tapi juga keamanan para diplomat dan gedung perwakilan Indonesia yang menjadi simbol kedaulatan negara," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Desember 2017.
Retno mengatakan, ada beberapa perwakilan yang segera memerlukan pengamanan dari TNI. Diharapkan pada awal tahun 2018 ini, akan segera ditugaskan tim pengaman dari TNI untuk perwakilan RI di Kabul.
Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, bahwa pihaknya akan mengerahkan personel terbaik di perwakilan-perwakilan RI di luar negeri yang lokasinya rawan atau berbahaya.
Hal ini diungkapkan Panglima TNI usai menandatangani nota kesepahaman.
"Guna mengantisipasi perkembangan situasi keamanan di Afganistan yang berpotensi mengancam jiwa dan materiil di area kompleks diplomatik di Kabul, maka diperlukan penanganan," kata Marsekal Hadi.
Menurutnya, dengan luasnya wilayah yang dikuasai oleh militan ISIS dan Taliban maka diperlukan adanya penanganan segera untuk perwakilan RI di wilayah konflik.
"Ini adalah keterpanggilan TNI secara moral dan fungsional. Kami mengucapkan terima kasih karena telah memberi kepercayaan kepada kami untuk kerja sama mewujudkan pengabdian terhadap bangsa.” (mus)
