Puluhan Orang Jadi Korban Serangan Saat Selfie dengan Gajah

Gajah/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Negara bagian Orissa di India Timur kini melarang warganya melakukan swafoto atau selfie dengan gajah liar. Aksi nekat itu kerap berakibat gajah liar mengamuk dan menyerang warga.

Hubungan Hindu-Muslim di India Memburuk, Sejak Kapan?

Dilaporkan oleh BBC, 8 Januari 2018, bulan Desember lalu, Jaykrushna Nayak sedang dalam perjalanan pulang dari pasar saat ia melihat seekor gajah di dalam desa sedang dikerumuni. Warga berkumpul dan berusaha melakukan swafoto dengan gajah tersebut.

Nayak ikut bergabung dan melakukan aksi yang sama. Namun hewan itu marah, menyerang Nayak dan menewaskannya.  "Banyak orang menyaksikan ini terjadi, tapi tidak ada yang bisa menyelamatkannya," kata anaknya, Deepak Nayak, kepada BBC. Sementara yang lain berhasil melarikan diri, ayahnya tidak melakukannya, ujarnya menambahkan.

Seandainya Militer China Perang Udara Lawan India, Siapa yang Menang?

Serangan serupa dilaporkan terjadi pada bulan September. Ashok Bharati, seorang penjaga keamanan, terbunuh oleh seekor gajah setelah ia berjalan terlalu dekat dengan binatang tersebut untuk melakukan swafoto. Namun saat ia makin mendekat, gajah menyerangnya.

Bharati mencoba melarikan diri, tapi ia terkejar dan diinjak-injak. Dia dilarikan ke rumah sakit namun meninggal di jalan. Video dirinya mencoba melarikan diri dari gerombolan gajah itu menjadi viral.

MUI Kecam Keras India Atas Kekerasan Terhadap Umat Muslim

Korban lainnya adalah sorang mahasiswa teknik, Abhisekh Nayak. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah berusaha membujuk seekor gajah untuk berfoto bersamanya. Namun gajah mengamuk dan menyerang Nayak. Ia selamat, namun dirawat selama lebih dari enam bulan karena luka parah yang dideritanya pada leher dan perutnya.

"Ada banyak insiden serangan gajah di daerah tersebut, namun hanya beberapa kasus yang dilaporkan," kata Biswajit Mohanty, pakar satwa liar, kepada BBC.

Pemerintah Orissa mulai menganggap serius tren ini. Kepala polisi negara bagian, Sandeep Tripathy, mengatakan mereka berencana untuk mengampanyekan kesadaran agar warga tak perlu mendekati gajah yang berkeliaran di sekitar desa.

Data pemerintah negara bagian menunjukkan bahwa 60 orang tewas akibat serangan gajah di Orissa. Berapa persisnya jumlah korban yang tewas akibat aksi swafoto dengan gajah tidak jelas, namun para pejabat khawatir jumlahnya lebih banyak dibanding yang terdata karena kegemaran warga untuk berfoto dengan hewan liar itu juga meningkat.

Tren ini diperburuk oleh fakta bahwa kekurangan makanan telah memaksa gajah keluar dari hutan dan masuk ke desa-desa dan kota-kota di negara bagian tersebut. "Terutama pada bulan Desember dan Januari, gajah keluar dari hutan untuk makan nasi di peternakan," kata Mohanty menjelaskan.

"Saat mereka keluar dengan jumlah yang cukup besar, orang-orang menjadi bersemangat dan mulai memotret," ujar perwira petugas hutan BN Mishra. "Tapi dengan melakukan itu, kilatan dari kamera mereka membuat binatang kesal, itulah alasan utama mereka menyerang," katanya.

Mishra mengatakan, sebelumnya telah ada upaya untuk mengurangi jumlah insiden dengan mengadakan pertemuan dengan penduduk, namun mereka tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang serius.

Ratnakar Das, petugas kehutanan lainnya, mengatakan bahwa dia secara rutin melihat orang-orang di daerah tersebut berinteraksi dengan gajah liar saat mereka berkelana ke kota.

"Orang menarik gajah dengan memberi makan tebu, dan kemudian mereka sering mencoba untuk berfoto dengan gajah, dan akhirnya memprovokasi hewan tersebut dalam prosesnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya