- VIVAnews/Cahyo Edi
VIVA – Rumah milik Ngadilah (52) di Dusun Pasekan Kidul, RT 01/RW 01, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, menjadi sasaran pelemparan bom molotov, Rabu, 11 Desember 2019.
Pelemparan bom molotov ini diperkirakan terjadi pada pukul 02.45 WIB. Akibat pelemparan bom molotov ini, bagian depan rumah mengalami kerusakan dan ada bekas terbakar.
Ngadilah menceritakan bahwa sebelum kejadian, dirinya sudah bangun sekitar pukul 02.00 WIB. Sesudah bangun, Ngadilah pun merebus air dan pergi mandi. Usai mandi, Ngadilah menunaikan salat.
"Setelah selesai salat, saya baru melipat mukena tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Saya tanya 'siapa ya?'. Tapi enggak ada yang jawab," ujar Ngadilah.
Usai ada suara ketukan tiba-tiba terdengar pecahan kaca. Saat ditengok, sudah ada api berkobar di bagian ruang tamu dan membakar gorden serta kursi.
"Saya langsung keluar dari pintu belakang. Saya kejar tapi enggak ketemu. Kalau dari suara motornya seperti matik," ungkap Ngadilah.
Ngadilah mengaku selama ini dirinya tak memiliki masalah dengan siapa pun. Bahkan sebelum ada pelemparan bom molotov pun Ngadilah mengaku tak ada ancaman dari siapa pun.
"Yang rusak kaca depan, gorden kebakar sama kursi ruang tamu," kata Ngadilah.
Usai mendapat teror bom molotov, Ngadilah kemudian melaporkan ke Polsek Gamping. Saat ini Ngadilah masih dimintai keterangan oleh polisi.